www.zejournal.mobi
Sabtu, 27 Juli 2024

Rudal Rusia Bunuh Bayi Ukraina yang Baru Lahir, Perang Macam Apa?

Penulis : Ian - Publica News | Editor : Anty | Jumat, 25 November 2022 11:15

Sebuah rudal Rusia menghantam bangsal bersalin di Zaporizhzhia, Ukraina selatan, dalam serangan sepanjang Selasa malam hingga Rabu (23/11) pagi. Seorang bayi yang baru lahir tewas.

"Seorang wanita dengan bayinya yang baru lahir serta seorang dokter tewas tertimpa bangunan," kata tim penyelamat Ukraina kepada Moscow Times, laman berita independen Rusia, Rabu (23/11) petang.

Video yang dibagikan tim penyelamat memperlihatkan bayi tersebut dalam pelukan ibunya, diangkat dari puing-puing setinggi pinggang orang dewasa.

Parlemen Eropa segera mengeluarkan resolusi mengutuk serangan tanpa pandang bulu tentara Kremlin tersebut. Kumpulan 27 negara Eropa itu menyebut Rusia sebagai 'negara sponsor terorisme'.

"Serangan dan kekejaman yang disengaja oleh Federasi Rusia terhadap penduduk sipil Ukraina, penghancuran infrastruktur sipil, dan pelanggaran serius lainnya terhadap hak asasi manusia dan hukum humaniter internasional merupakan tindakan teror," kata resolusi tersebut.

Hari ini, AFP melaporkan Rusia kembali melakukan serangan ngawur lainnya di ibu kota Ukraina, Kiev. Mereka menyasar infrastruktur energi, yang menyebabkan pemadaman listrik nasional. Serangan rudal ini tidak mempedulikan prinsip perang universal yang melarang menyasar fasilitas sipil.

Sejumlah analis internasional menilai serangan membabi buta ini merupakan pelampiasan Presiden Rusia Vladimir Putin setelah kekalahan besar di Kherson, ibukota regional di Ukraina selatan, yang mereka duduki sejak invasi pada 24 Februari 2022.

Kekalahan tersebut meningkatlan tekanan internal kepada Putin. Seluruh 21 pemimpin regional Rusia mendesak Putin mengakhiri mobilisasi warga sipil untuk dikirim ke Ukraina karena hanya akan berakhir di kantong-kantong mayat.

“Fakta ini mempengaruhi psikologis masyarakat, merupakan sumber kecemasan keluarga dan kelompok kerja Rusia," tulis anggota Dewan Legislatif Karelia (satu diantara 21 republik di Rusia) Emilia Salbunova di akun Telegram.

Menurut Penasihat Kepala Staf Presiden Ukraina Oleksiy Arestovich, ada ancaman yang sangat nyata dari dalam negeri terhadap rezim Putin. Sejumlah pendukung setianya mulai meragukan Rusia bisa menang.

"Putin sangat takut karena tidak ada pengampunan di Rusia bagi tsar yang kalah perang," ujar Arestovich kepada The Times.

Putin, ia menambahkan, berjuang untuk hidupnya sendiri sekarang. "Jika dia kalah perang, setidaknya di benak orang Rusia, itu berarti sebuah akhir. Akhir dari Putin sebagai tokoh politik," Arestovich menandaskan.

Namun bukan Putin jika menyerah begitu saja. Sejak kekalahan besar di Kherson, ia memerintahkan tentara Kremlin menyerang fasilitas energi dan sipil lainnya. Bahkan klinik bersalin di Zaporizhzhia sekalipun, yang tidak ada hubungannya dengan perang.

"Bahkan bayi yang baru lahir pun jadi sasaran. Ini perang macam apa?" kata pernyataan tim penyelamat.


Berita Lainnya :


Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar