www.zejournal.mobi
Sabtu, 27 April 2024

Georgia, Surga Pelarian Rusia untuk Mendapatkan Status Menikah

Penulis : Ian Publica News | Editor : Anty | Selasa, 13 Juni 2023 11:25

Alexei Yermolaev tidak menyangka akan melamar pacarnya Anna Volshuva pada tengah malam di Tbilisi, Georgia. Pasangan kekasih ini lari dari Rusia untuk menghindari mobilisasi perang di Ukraina.

Yormalev harus segera menikahi Volshuva jika tak ingin terpisah dalam pelarian mereka. Negara tujuan seringkali memisahkan orang yang tak berstatus keluarga.

Keduanya meninggalkan St. Petersburg, Rusia, menggunakan kereta api menuju Georgia. Saat itu sebulan setelah Rusia menyerbu Ukraina pada Februari 2022. Mereka belum ada rencana menikah sebetulnya.

"Saya bahkan tidak punya cincin kawin," Yermolaev mengenang. Ia bercerita kepada Moscow Times, Minggu (11/6) malam.

Invasi ke Ukraina dan mobilisasi perang membuat hampir satu juta orang Rusia anti-perang melarikan diri dengan tergesa-gesa. Di tengah gangguan keamanan dan ketidakpastian dalam pelarian, banyak yang kemudian memutuskan menikah.

Naik pelamin dadakan terjadi di hampir semua negara tujuan orang-orang Rusia melarikan diri. Namun Georgia menjadi pusat matrimonial --pernikahan-- favorit berkat peraturan pernikahannya yang santai.

Orang asing yang ingin kawin di negara bekas bagian Uni Soviet itu hanya perlu mendaftar di Kementerian Kehakiman, menunjukkan paspor, dan membawa dua orang saksi. "Ini seperti Las Vegas,” kata Volshuva berseloroh.

Di luar Tbilisi, ibukota Georgia, bahkan ada kantor catatan sipil yang buka 24 jam, 7 hari sepekan. "Anda baru tiba di Georgia, berikan paspor Anda, dan dalam dua jam Anda sudah berstatus suami-istri," ujarnya.

Meskipun pemerintah Georgia tidak merilis data pasangan Rusia yang mendaftarkan pernikahan, diperkirakan jumlah pengantin baru Rusia mencapai belasan ribu --dari total 122 ribu emigran.

Menurut Vlada Baranova, anggota tim peneliti independen yang mempelajari emigran dari Rusia, menikah merupakan langkah membangun kepastian.

"Tanpa mengetahui apa yang akan terjadi besok, emigran melakukan segala macam cara untuk melabuhkan diri mereka sendiri --sangat rasional bagi pasangan muda menikah untuk mendapatkan visa kemanusiaan dan pindah, dan mendapatkan kewarganegaraan di negara tujuan," ia menjelaskan.

Baranova yang kini tinggal dan bekerja di Helsinki, Finlandia, juga numpang nikah di Tbilisi setelah melarikan diri dari Rusia ke Armenia tahun lalu.

Ketika masih di Rusia, ia dan pasangannya belum memiliki alasan untuk menikah. "Namun kemudian kami menyadari bahwa kehidupan di luar Rusia mungkin akan menjadi lebih mudah dengan menikah," katanya.

Beberapa emigran Rusia telah menetap secara permanen di negara Kaukasus Selatan tersebut, sementara puluhan ribu lainnya hanya tinggal selama beberapa pekan untuk numpang nikah. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan ke negara-negara di Eropa, Amerika Selatan, atau Asia Tenggara.

Georgia adalah surga untuk emigran pelarian Rusia kawin. Tidak semua emigran menikah dengan pacar lamanya.

Aktivis Yekaterina Alexandrova, misalnya, bertemu 'suaminya' Igor di Tbilisi hanya sepekan setelah meninggalkan rumahnya di Siberia. Pacarnya saat itu belum siap untuk berkemas.

Aleksandrova akhirnya menikah dengan Igor pada Agustus 2022, pria yang ia kenal dalam pelarian. "Tanpa pesta pernikahan," ujar Aleksandrova.

Bagaimana dengan pasangannya yang masih tinggal di Rusia? "Hubungan kami --yang telah berlangsung satu dekade-- tidak berubah," ia menegaskan.

Keduanya akan kembali ke pasangan masing-masing setelah Rusia aman dari penangkapan terhadap mereka yang anti-perang.

"Kami menganggap pernikahan ini sebagai kebutuhan birokrasi, tidak lebih," Aleksandrova menegaskan.


Berita Lainnya :


Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar