www.zejournal.mobi
Jumat, 17 Mei 2024

Tak cukup dengan NATO, Uni Eropa bentuk perserikatan militer sendiri

Penulis : RT | Editor : Indie | Selasa, 14 November 2017 14:53

Uni Eropa selangkah lebih maju untuk memiliki pasukan militer gabungan dengan menandatangani sebuah perjanjian pada sebuah struktur kekuasaan tetap.

Persetujuan terkait PESCO, atau yang berarti Permanent Structured Cooperation ditandatangani di Brussels oleh 23 anggota dari 28 nergara kuat di Uni Eropa pada hari Senin. Ketua kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini mendukung gerakan ini, memujinya sebagai sebuah “momen bersejarah”. Didukung oleh dana yang dimiliki Uni Eropa sebesar $ 6,5 miliar, PESCO “akan memungkinkan negara anggotanya untuk menggunakan skala ekonomi Eropa dan dalam hal ini untuk mengisi celah pengeluaran yang dimiliki.”

Kesepakatan tersebut akan berlaku pada bulan Desember, dan setelahnya semua anggota akan secara sah terlibat untuk berpartisipasi di bawah naungan PESCO. Proses perjanjian tersebut dimulai pada tahun lalu ditengah-tengah ketidakpastian keputusan Inggris untuk menarik diri dari Uni Eropa, dan kritik yang terus dilontarkan Presiden AS Donald Trump terjadap negara Eropa anggota NATO karena telah gagal memenuhi komitmen pembelanjaan pertahanan.

Negara-negara kuat Eropa seperti Jerman dan Prancis memimpin upaya untuk membawa Uni Eropa selangkah lebih dekat untuk memiliki pasukan bersenjata gabungan tetap. Inggris, yang telah menentang pasukan militer Eropa selama berpuluh-puluh tahun tidak termasuk dalam kesepakatan tersebut. Denmark, Irlandia, Portugal dan Malta memilih keluar, sementara Austria, yang bukan merupakan anggota NATO, setuju untuk bergabung di detik-detik terakhir.

PESCO digembar-gemborkan sebagai cara untuk mendorong daya guna militer Eropa dengan cara mengurangi berbagai kelebihan, merampingkan akuisisi pertahanan, dan meningkatkan logistik melalui jaringan pusat yang tersebar di seluruh benua. Kesepakatan ini juga dimaksudkan untuk menciptakan pelatihan militer gabungan para petugas. Upaya NATO untuk mereformasi kontribusi dari para sekutu Eropa juga sejalan dengan PESCO.

Menurut Reuters, Jerman dan Prancis tidak setuju terhadap peran pasukan militer Eropa gabungan di masa depan, dikarenakan Paris menganjurkan agar pasukan ini bersifat lebih eksklusif dan lebih mampu bertahan di ranah penempatan luar negeri. Sementara Berlin, menginginkan pendekatan yang lebih inklusif.

Tak seperti berbgai upaya lainnya di Eropa untuk mengkonsolidasikan militernya, PESCO tidak mendapat pertentangan dari NATO, yang mengatakan PESCO akan membuat militer Eropa semakin kuat.

Bagaimana nantinya militer Eropa akan dioperasikan masih belum dapat dipastikan. Namun, saat ini kemungkinan Uni Eropa sedang mempersiakan kemungkinan adanya ketidakstabilan yang signifikan yang mempengaruhi beberapa anggotanya, ujar pakar geostrategic Konstantin Sokolov.


Berita Lainnya :

“Dalam skenario gangguan sosial di suatu negara, pihak kepolisian mungkin tidak dapat diandalkan karena mereka diatur oleh warga biasa yang memiliki keluarga dan teman di wilayah setempat sehingga kemungkinan mereka tidak akan mendukung kebijakan pemerintah. Mereka dapat terpengaruh oleh gejolak yang ada,” dia mengatakan pada RT. “Namun sebuah pasukan internasional hanya akan mematuhi perintah dan tidak akan terpengaruh oleh sentimen penduduk setempat.”


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar