www.zejournal.mobi
Kamis, 02 Mei 2024

Dianggap Mirip Bin Laden, Sopir Taksi di AS Babak Belur

Penulis : Hanna Azarya Samosir | Editor : Admin | Jumat, 11 September 2015 09:31

Seorang sopir taksi di Chicago, Amerika Serikat, dipukuli setelah sebelumnya dituduh teroris dan diteriaki Osama bin Laden pada Selasa (8/9).

Seperti dilansir The Independent, Inderjit Singh Mukker, seorang Sikh, sedang dalam perjalanan menuju sebuah toko ketika ia memutuskan untuk menghentikan laju kendaraannya karena mobil di belakangnya terus mendekat.

Alih-alih menyalip mobil Muker, pengendara mobil tersebut malah ikut berhenti, keluar dari kendaraannya, dan mendekati Mukker.

"Teroris. Bin Laden. Kembali ke negaramu," ujar pria tersebut.

Pria tersebut lantas memukuli Mukker hingga babak belur.

"Pipinya hancur, lukanya harus dirawat dengan enam jahitan, matanya lebam, luka ada di seluruh mukanya," kata Kepala Koalisi Hukum Sikh, Harsimran Kaur.

Mukker kehilangan kesadaran dan dilarikan ke rumah sakit, di mana ia kemudian mendapatkan perawatan tulang pipi dan luka lainnya.

Kaur mengatakan bahwa Mukker kemungkinan dijadikan target pemukulan karena beberapa artikel mengenai kepercayaan Sikh-nya, termasuk turban dan janggutnya. Sikh adalah kepercayaan monoteis yang berkembang di daerah Punjab di kawasan Asia Selatan.

Sopir taksi tersebut, kata Kaur, sebenarnya berasal dari India, tapi sudah menetap selama 27 tahun di AS.

Kepolisian Darien, Chicago, mengatakan bahwa insiden ini merupakan kejahatan berlandaskan kebencian. Polisi juga mengaku sudah menangkap pelaku.

Mukker akhirnya keluar dari rumah sakit pada Rabu (9/9) dan langsung memberikan keterangan di hadapan Sikh Coalition, lembaga advokasi non-profit yang membantunya.

"Tak ada warga Amerika yang seharusnya takut untuk mempraktikkan kepercayaan mereka di negara ini. Saya bersyukur atas respons cepat dari pihak berwenang menangkap orang itu, tapi jika hal ini tidak diinvestigasi sepenuhnya sebagai kejahatan atas dasar kebencian, kita mengabaikan risiko dari pola intoleransi, penganiayaan, dan kekerasan yang Sikh dan komunitas minortias lainnya di negara ini akan terus hadapi," papar Mukker.


Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar