www.zejournal.mobi
Jumat, 17 Mei 2024

Kemunafikan H&M: Sumbangan palsu, pakaian yang dibakar ditengah-tengah Kampanye ‘Hijau’

Penulis : Sputnik | Editor : Indie | Senin, 27 November 2017 13:40

Ritel pakaian trendi asal Swedia H&M sedang dalam masalah akibat kesalahan klaim yang mendonasikan produknya untuk kepentingan sumbangan. Perusahaan tersebut juga diketahui membakar sejumlah besar pakaian tak terpakainya sambil terus mengkampanyekan ekonomi berkelanjutan.

Selama bertahun-tahun, H&M Swedia telah mengklaim bahwa mereka mendonasikan produk-produk yang cacat dan tak terjual untuk disumbangkan. “Pakaian yang tidak memenuhi persyaratan akan didonasikan pada organisasi amal seperti Oxfam, Caritas, the Red Cross dan Terre des Hommes, situs perusahaan mengklaim.

Namun, sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh seorang penyiar nasional dari SVT mengungkap bahwa hanya cabang Red Cross di Stockholm dan Örebro lah pihak organisasi amal di Swedia, Skandinavia dan seluruh Eropa yang menerima buangan dari berbagai garmen H&M.

“Kita belum menerima pakaian H&M apapun di Swedia ataupun di lain tempat. Kami telah memerikasa dengan pihak Oxfam di Inggris juga,” manajer komunikasi Oxfam Swedia Robert Höglund mengatakan pada SVT. “Tentu saja sangat disayangkan ketika informasi yang disebarkan ternyata salah. Sangat menyedihkan jika merek organisasi kamu digunakan dengan cara seperti ini,” dia menambahkan.

“Tidak dapat dibenarkan menggunakan nama kami untuk penyalahgunaan pemasaran dengan mengatakan jika mereka mendonasikan pakaian-pakaian nya ke Caritas, kecuali jika mereka benar-benar melakukannya tentu saja,” George Joseph dari Caritas Swedia sependapat.

Dalam sebuah email ke SVT, H&M mengakui bahwa informasi yang ada dalam situsnya merupakan informasi lama dan harus ditinjau ulang, Perusahaan tersebut juga menyatakan bahwa mereka mendonasikan ke organisasi lainnya yang bernama Helping Hands. Namun, Helping Hands mengklaim bahwa mereka sebelumnya telah mengakhiri kerjasamanya dengan H&M dan belum menerima pakaian apapun dalam satu setengah tahun.

Setelah adanya protes keras itu, H&M Swedia menghapus semua informasi terkait sumbangan dari situsnya.

Menambahkan atas apa yang telah terjadi, pihak H&M, seorang juru kampanyenya yang mendukung untuk adanya pendauran ulang, diketahui telah membakar 19 ton pakaian yang baru saja diproduksi dalam kondisi yang nyaris tanpa cacat di pabril termal di kota Västerås pada tahun 2016 sendiri, jumlah tersebut setara dengan 50.000 pasang celana jeans. Sebelumnya pada musim gugur ini, saluran berita Denmark TV2 mengungkap bahwa 9,6 ton pakaian dibakar di negara tersebut pada tahun 2016.

Anehnya, laporan tahunan berkelanjutan H&M gagal menyebutkan sepatah katapun terkait pembakaran semua pakaian baru tersebut.

“Kami tentu saja memandang ini sebagai masalah yang kami ingin selesaikan,” direktur lingkungan H&M Cecilia Strömblad Brännsten mengatakan. “Dalam segi lingkungan, kami tentu saja ingin produk kami memiliki umur yang panjang.” Dia menambahkan.

Menteri Lingkungan Swedia Karolina Skog dengan keras mengkritik kebiasaan pembakaran pakaian yang dilakukan H&M, menekankan bahwa industri pakaian berada di peringkat kedua setelah industri minyak dalam hal mencemari lingkungan.

Menurut H&M, proses pembakaran tersebut hanya dilakukan terhadap garmen yang rusak akibat cetakan atau kelembapan dalam transportasi, serta pakaian yang mengandung bahan kimia berbahaya.

Didirikan pada tahun 1947, H&M (singkatan untuk Hennes & Mauritz) merupakan ritel pakaian terbesar kedua di dunia dengan cabangnya yang berada di 62 negara, lebih dari 4.500 toko dan 130.000 staf.


Berita Lainnya :

Dalam membuat sepasang celana jeans memerlukan sekitar 20.000 liter air dan menghasilkan sekitar 9 kilogram emisi karbon dioksida.


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar