www.zejournal.mobi
Jumat, 03 Mei 2024

Kelompok Komunis Siberia Menggelar Demo Untuk Mendukung Korea Utara

Penulis : RT | Editor : Indie | Senin, 25 September 2017 12:50

Para aktivis partai komunis telah melakukan sebuah demo “melawan kebijakan imperialis Amerika dan mendukung warga di Korea Utara” di kota terbesar ketiga Rusia Novosibirsk.

“Para penduduk dan pemimpin Korea Utara sedang berusaha untuk mengamankan negara mereka melawan agresi Amerika Serikat. Para komunis Novosibirsj mengatakan dengan tegas “menolak” kebijakan imperialis Amerika Serikat dan ancamn-ancamannya terhadap warga Korea Utara.” Layanan pers Komite Regional Novosibirsk dari Partai Komunis Federasi Rusia (KPRF) menulis, dalam jumpa pers mengumumkan demo tersebut.

Partai komunis tersebut juga menulis tentang “ikatan pertemanan yang panjang” antara wilayah Novosibirsk dan Korea Utara. “Wilayah Novosibirsk merupakan tempat kelahiran dan rumah dari para pahlawan Demokratis Republik Rakyat Korea Yakov Novichenko yang melindungi Kim il Sung dengan tubuhnya sendiri ketika tejadinya percobaan pembunuhan. Para pemimpin Korea Utara, Kim Il Sung dan Kim Jong Il mengunjungi Novosibirsk saat kunjungannya terhadap USSR dan Federasi Rusia.”

Kepala Deputi komite regional Novosibirsk KPRF Renat Suleymanov mengatakan dalam komentarnya terhadap kantor berita RBC bahwa dia dan kawannya ingin membungkam mitos tentang keagresifan Korea Utara yang disebarkan oleh media masa.

“Saya memandang sangat positif terhadap negara ini. Saya telah kesan beberapa kali dan saya mengetahui situasi sesungguhnya disana. Ada banyak mitos yang disebarkan tentang Korea Utara; mereka mengatakan bahwa Korea Utara merupakan negara yang menyedihkan dan penuh amarah.” Ucapnya.

“Demo ini bukan untuk mendukung gambaran media tentang negara Korea yang agresif, demo ini dilakukan untuk mendukung negara tersebut dan para penduduknya melawa berbagai kebijakan agresif Amerika Serikat.”

Berbicara tentang demo tersebut, Suleymanov juga memperingatkan public jika Amerika berhasil dengan berbagai rencananya untuk menghancurka Korea Utara, basis-basis militer mereka akan ditempatkan hanya 70 kilometer dari perbatasan Rusia.

Uji coba rudal dan nuklir terakhir Korea Utara telah mendorog sesi darurat dari dewan keamanan PBB dan memprovokasi Amerika Serikat untuk memasuki “perang kata-kata” yang mana Presiden Donald Trump berjanji untuk “menghancurkan seluruh” Korea Utara jika dipaksa untuk mempertahankan AS dan para sekutunya.

Pernyataan ini segera menjadi subyek kritikan yang keras, tak hanya oleh diplomat Korea Utara dan para pejabat namun juga dari para sekutu AS sendiri, meliputi Kanselir Jerman Angela Merkel.

Pemimpin Korea Utara menjawab dengan berjanji membuat Trump “membayar” kata-katanya dan menambahkan bahwa “pidatonya telah meyakinkan saya, daripada menakuti saya atau menghentikan saya, bahwa jalan yang saya pilih adalah benar dan jalan ini lah yang harus saya ikuti sampai akhir.”


Berita Lainnya :

Sebelumnya pada bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin memberitahu para wartawan bahwa berbagai sanksi dan ancaman perang tidak dapat menghalangi para pemimpin Korea Utara dalam melakukan program rudal dan nuklirnya, karena sebagai contoh, Irak dan Libya telah meyakinkan mereka bahwa penolakan nuklir merupakan satu-satunya cara yang kredibel untuk menjamin keamanan mereka.

“Meningkatkan hysteria militer dalam kondisi seperti ini tidaklah masuk akal, ini merupakan akhir yang mematikan.” Dia menambahkan. “Hal ini dapat merujuk pada bencana global dan dunia dan kehilangan yang besar atas nyawa manusia. Tidak ada cara lain untuk menyelesaikan isu nuklir Korea Utara, simpanlah dialog perdamaian tersebut.” Ucap Putin.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar