www.zejournal.mobi
Selasa, 30 April 2024

Mendanai ISIS tanpa menyadarinya

Penulis : RT | Editor : Admin | Kamis, 05 November 2015 17:33

Situs-situs kuno di Suriah yang diduduki oleh para ekstrimis ISIS sedang dijarah pada skala yang besar, dengan artefak-artefak budaya kuno yang diselundupkan ke negara-negara Barat untuk mendanai kelompok teroris ini.

Banyak dari sisa-sisa warisan Suriah yang diselundupkan ke Inggris dan negara-negara Barat lainnya memiliki tingkat permintaan yang tinggi di pasar dan berakhir di lembaga-lembaga publik, museum dan koleksi-koleksi pribadi sebagai hasilnya, Anastasia Churkina dari RT melaporkan.

Para ahli mengatakan skala penjarahan ini jauh lebih luas daripada yang diasumsikan kebanyakan orang, ISIS tidak hanya menghancurkan objek-objek budaya yang tak ternilai tetapi juga membuat keuntungan yang besar dari hasil jarahan mereka.

ISIS saat ini menduduki wilayah-wilayah yang kata akan harta arkeologi – termasuk koin-koin, naskah-naskah kuno dan perhiasan – dan sevara ilegal mengekspornya untuk mengumpulkan dana bagi kegiatan terorisme nya.

“Gambar-gambar satelit menunjukkan bahwa situs-situs arkeologi di Suriah ditandai oleh ribuan penggalian yang ilegal... ini menunjukkan ada penjarahan dalam skala yang besar,” kepala UNESCO mengatakan pada hari Rabu, menurut AFP.

“Membatasi perdagangan ilegal properti budaya bersejarah adalah sebuah prioritas utama, karena ini membiayai tindakan-tindakan para ekstrimis,” katanya pada sebuah konferensi.

Artefak-artefak bersejarah Suriah dapat dengan mudah diketahui dari bentuknya dan fitur diagnostik lainnya, Mark Altaweel, seorang ahli dari Institut Arkeologi dari Universitas College di London menjelaskan.

Jauh lebih sulit untuk mencari tahu kapan sebuah barang tersebut datang di Inggris karena tidak ada dokumen-dokumen yang mendukung, menurut Altaweel. Pada saat barang-barang bersejarah ini tiba di Inggris, tidak ada cara untuk mencegahnya agar tidak terjual.

“Kemungkinan agar seseorang ditangkap, dihentikan dan dituntut hampir nol di Inggris atau di mana saja di Eropa.”

“Kami tidak tahu berapa banyak ISIS mengambil keuntungan dari barang-barang ini. Kami mengetahui bahwa barang-barang ini bernilai besar dan dikirim ke negara-negara Barat. Ini tidak terbantahkan... Hal yang menakutkan adalah bahwa kita dapat mendanai kelompok-kelompok ini tanpa menyadarinya dengan membeli barang-barang bersejarah tersebut,” pungkasnya.

Dewan Keamanan PBB baru-baru ini telah memberlakukan larangan untuk membeli barang-barang antik yang diperoleh secara ilegal dari Suriah dan Irak, yang jelas tidak diamati oleh ISIS. Sementara itu, dalam upaya untuk mencegah museum-museum untuk membeli barang-barang ini, Dewan Museum Internasional telah mengeluarkan daftar merah darurat dari benda-benda bersejarah Suriah yang beresiko.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar