www.zejournal.mobi
Selasa, 14 Mei 2024

Bahaya dari ‘meledaknya’ limbah beracun di tambang Colorado telah diketahui EPA sejak tahun 2014

Penulis : Raziel | Editor : Admin | Jumat, 28 Agustus 2015 09:43

Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) mengetahui bahaya dari air beracun yang berpotensi untuk tumpah dari Gold King Mine di Colorado lebih dari setahun lamu, dokumen-dokumen internal baru menunjukkan. Tidak jelas apa, atau jika ada sesuatu yang dilakukan lembaga tersebut untuk mengurangi resikonya.

Dirilis pada hari Jumat, dokumen-dokumen tersebut menunjukkan bahwa tidak ada pemeliharaan yang dilakukan pada tambang tersebut sejak tahun 1999, dan dalam dokumen tertanggal Juni 2014, para pejabat memperingatkan bahwa runtuhnya tambang pada tahun 1995 dan runtuhan-runtuhan internal berikutnya akan membuat tambang tersebut lebih rentan untuk ‘meledak’.

“Kondisi ini kemungkinan menyebabkan kekurangan air,” dokumen tersebut mengatakan. “Ada kondisi-kondisi yang mungkin bisa menghasilkan ‘ledakan’ tersebut keluar dari sumbatan-sumbatan ddan menyebabkan pelepasan volume besar air tambang yang terkontaminasi dan sedimen dari dalam tambang, yang berisi logam berat terkonsentrasi.”

Sementara itu, sebuah dokumen dari bulan May 2015 juga menjelaskan potensi untuk ‘blow-out’ (meledak) dengan istilah yang sama persis. Dokumen ini dibuat oleh kontraktor Environmental Restoration yang bekerja untuk EPA.

Sebelumnya pada bulan Agustus, tumpahan dari 3 juta galon air tambang yang terkontaminasi membanjiri sungai Cement di Colorado dan akhirnya sampai ke sungai Animas dan mengubah warna jalur air tersebut menjadi kuning – oranye terang. Kebocoran itu disebabkan ketika salah satu kontraktor EPA melakukan investigasi dan mencoba untuk menggali pintu masuk tambang.

Lumpur beracun tersebut mengandung arsenik, kadmium, tembaga, berilium, besi, timbal, merkuri dan seng. Pengukuran kandungan yang dilakukan setelah penumpahan terjadi menunjukkan bahwa untuk timbal saja, kandungan tersebut  12.000 kali lebih tinggi dari level normal. Lima sistem pasokan air dan saluran air di New Mexico dan Utah terkena oleh tumpahan tersebut. Selain sungai Cement dan sungai Animas, sungai San Juan dan Colorado juga terpengaruh.

Dokumen yang baru ini dirilis juga merincikan beberapa langkah yang digaris besarkan oleh EPA bahwa para pekerja lingkungan harus mengambil langkah untuk mengurangi kebocoran di tambang, termasuk menjalur ulang air yang terkontaminasi ke daerah sistem pengelolaan penanganan air tercemar dan membangun sistem manajemen air. Namun, belum ada konfirmasi apakah langkah-langkah tersebut telah dijalankan pada saat terjadinya kebocoran.

EPA juga menyerukan atas pembuatan sebuah kolam penampungan dimana air-air yang terkontamionasi bisa ditangani, tapi kolam ini belum selesai pada saat kejadian.

Jaksa Agung Colorado Cynthia Coffman menyambut perilisan dokumen-dokumen tersebut, tetapi menambahkan bahwa rincian yang lebih lanjut dibutuhkan, khususnya mengenai apa yang telah dilakukan EPA setelah resiko kebocoran tersebut  diidentifikasikan.

“Ketika kita melihat EPA telah menyadari potensi bahaya tersebut, pertanyaannya adalah dengan kesadaran tersebut, apakah mereka mengambil langkah pencegahan yang tepat?” ia mengatakan menurut Denver Post.

EPA telah dikecam atas kurangnya keterbukaan mengenai insiden tersebut. Salah satu dokumen yang dirilis merinci perkiraan biaya untuk penghijauan lingkungan tersebut, tetapi semua angka-angka telah dihapus. EPA telah menghabiskan $3.7 juta pada upaya pembersihan sejak kebocoran tersebut, Colorado Springs Gazette melaporkan.

Penyelidikan atas insiden tersebut juga sedang dilakukan: Satu yang dilakukan oleh inspektur jendral EPA dan yang lain oleh Departemen Dalam Negeri. Kabar dari Kongres juga bahwa mereka akan mulai memberikan perhatian khusu mengenai bencana lingkungan tersebut pada bulan September.

Gubernur Colorado John Hickenlooper mengumumkan keadaan darurat atas bencana kebocoran tersebut untuk mempercepat respon dari negara. Navajo Nation juga menyatakan keadaan darurat tersebut, dimana sistem-sistem pengairan juga tercemari oleh limbah.

Sekitar 600 galon limbah mengalir keluar dari tambang tersebut disetiap menitnya pada pekan lalu, Denver Post melaporkan. Kolam-kolam sedimen telah digali oleh EPA dan mesin pengolahan air akan ditempatkan di lokasi.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar