www.zejournal.mobi
Sabtu, 27 April 2024

Survei Menunjukkan AS Masuk Ke Dalam 10 Negara Paling Berbahaya Bagi Wanita

Penulis : RT | Editor : Indie | Kamis, 28 Juni 2018 10:23

Menurut sebuah polling baru yang dilakukan para ahli di seluruh dunia, Amerika Serikat berada di peringkat 10 dalam daftar negara paling berbahaya di dunia bagi wanita.

Alasannya, sejumlah tindak kekerasan seksual, pelecehan seksual dan pemerkosaan marak terjadi di AS.

Menurut polling Thomson Reuters Foundation yang melibatkan 548 ahli kasus pelecehan wanita di seluruh dunia, AS jmerupakan satu-satunya negara Barat yang masuk ke dalam peringkat 10 besar dalam daftar tersebut.

Sementara sembilan negara lainnya merupakan negara di wilayah Afrika, Timur Tengah dan Asia.

Kantor berita Reuters mengatakan masuknya AS di peringkat 10 besar kemungkinan besar disebabkan oleh munculnya gerakan #MeToo yang bertujuan melawan segala tindak pelecehan dan kekerasan seksual pada wanita.

Gerakan ini tercetus usai pemberitaan mengenai serangkaian dugaan pelecehan seksual yang dilakukan produser Hollywood Harvey Weinstein menyebar.

Tak tanggung-tanggung, kasus ini sempat menjadi berita utama selama berbulan-bulan.

Kendati demikian, tak semua orang setuju kalau AS layak berada di posisi 10 besar dalam daftar ini. CBS menjadi salah satu pihak yang meragukan daftar ini.

Sementara itu, India berada di puncak daftar negara paling berbahaya bagi wanita. Para ahli mengatakan resiko kejahatan seksual dan ancaman kerja paksa terhadap wanita di India merupakan yang tertinggi.

Di bawah India, ada Afghanistan dan Suriah yang berada di peringkat dua dan tiga karena menurut para ahli, resiko tindak pemerkosaan dan kejahatan seksual pada wanita di negara yang dilanda perang memang biasanya tinggi.

Selanjutnya, ada Somalia dan Arab Saudi yang bertengger di peringkat empat dan lima.

Para ahli mengatakan posisi India yang berada di puncak mencerminkan fakta bahwa rentang waktu lima tahun usai kejadian pemerkosaan sekaligus pembunuhan terhadap seorang siswi dalam bis di kota Delhi masih belum cukup bagi pemerintah India berbenah mengatasi masalah ini.

Manjunath Gangadhara, seorang pejabat pemerintahan kota Karnatakan mengakui bahwa di India wanita kurang dihormati. Tindak pemerkosaan, pelecehan seksual bahkan pembunuhan bayi perempuan menjadi isu yang tak terelakkan di kalangan masyarakat India.

Tak berhenti sampai di situ, India juga dianggap sebagai negara paling berbahaya di dunia bagi wanita untuk urusan perdagangan manusia, perbudakan seks, praktik pernikahan paksa dan hukuman rajam.

Sedangkan Arab Saudi, para ahli mengakui bahwa dalam beberapa tahun belakangan ini telah nampak sejumlah kemajuan.

Meskipun begitu, masih banyak hal yang perlu dibenahi pemerintah Arab Saudi terkait hukum yang menetapkan wanita harus memiliki pelindung pria jika berada di tempat umum serta hukum yang melarang wanita memiliki paspor, bepergian dan bekerja.

“Kita perlu menghapus sistem semacam ini. Saya menyadari perlahan-lahan sejumlah perubahan mulai dilakukan,” ujar Ahlam Akram, pendiri British Arabs Supporting Universal Women’s Right.

Sebagai informasi, polling ini dilakukan secara online, melalui telepon dan juga secara tatap muka langsung di wilayah Eropa, Afrika, Amerika, Asia Tenggara, Asia Selatan dan Pasifik.

Responden polling ini meliputi anggota parlemen, pegawai LSM, akademisi, pekerja medis dan para profesional lainnya.


Berita Lainnya :


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar