www.zejournal.mobi
Jumat, 17 Mei 2024

Analis mengatakan ISIS memiliki sejumlah agen perjalanannya sendiri di Eropa

Penulis : Sputnik | Editor : Indie | Rabu, 27 Desember 2017 10:33

Saat Jerman berada dalam bahaya ditengah-tengah maraknya ancaman teroris dan adanya sejumlah penahanan para Islamis baru-baru ini yang diduga telah merencanakan berbagai serangan teror di negara tersebut, Sputnik Jerman berbincang dengan seorang peneliti bidang Islam, Sigrid Herrmann-Marshall, mengenai berbagai instrumen yang digunakan ISIS dalam melakukan seluruh aktivitas mereka di Eropa.

ISIS memiliki sejumlah agen perjalanan sendiri di Eropa, salah satunya yang telah beroperasi berada di kota Jerman, Duisburg, seorang pakar terorisme dan Islam, Sigrid Herrmann-Marshall, mengatakan pada Sputnik.

Dengan bantuan agen semacam ini, sangat mudah untuk ISIS mengirim para pejuangnya daru Jerman ke Timur Tengah dengan kedok perjalanan turis, sang peneliti menjelaskan.

Menurut Herrmann-Marshall, seluruh anggota ISIS mengisi berbagai posisi dalam organisasi teroris ini tergantung dari kemampuan masing-masing individu.

“Menurut pendapat saya, ada individu yang terlibat dalam aktivitas pemasaran,” sang pakar mengatakan. “Lainnya terlibat dalam perekrutan dan bertugas menangani masalah keuangan.”sang analis mengatakan.

Baru-baru ini, seorang milisi Kurdi menahan seorang propaganda Jerman berusia 34 tahun bernama Oguz G, di Suriah. Dia bekerja sebagai graphic designer dan mendistribusikan propaganda jihadis de berbagai kantor media sosial.

Menurut berbagai laporan, dia telah diduga terlibat kontak dengan Abu Walaa yang dipercaya sebagai pengkhotbah ISIS nomor satu di Jerman.

Menurut pendapat Herrmann-Marshall, Abu Walaa bertugas mengorganisir seluruh jaringan Islamis di Jerman.

“Dia telah sukses mengumpulkan sejumlah besar orang dang mengorganisir mereka dengan sangat baik,” ujar sang analis.

Dia berpendapat bahwa Walla mampu mengurus sejumlah perjalanan teroris dari Jerman ke Suriah dan menyebut praktek ini “luar biasa”.

“Saya tidak mengerti bagaimana badan intelijen tidak memperhatikan praktek ini. Benarkah ada pengintaian yang dilakukan?” Tanya sang peneliti.

Jerman terus siap siaga terhadap aksi teror ditengah-tengah serangkaian serangan teror yang terjadi di negaranya dalam beberapa tahun terakhir dengan serangan yang paling mematikan ketika sebuah truk menyerang pasar Natal di Berlin pada tahun 2016.

Berbagai kekhawatiran terhadap ancaman potensi teror telah meningkat dalam beberapa hari terakhir ketika polisi Jerman menahan seorang pria Jerman berusia 29 tahun di kota Karlsruhe yang diketahui telah mendukung ISIS sejak tahun 2015 dan dirinya diduga telah merencanakan serangan menggunakan truk di pusat kota Karlsruhe.

Sebelumnya, media mengungkapkan bahwa Jaksa Penuntut Umum Jerman menggelar lima kali lebih banyak kasus yang berkaitan dengan terorisme pada tahun 2017 dibanding tahun sebelumnya.


Berita Lainnya :

Di tahun 2017, total 1.200 kasus yang berkaitan dengan teror digelar dengan 1.000 diantaranya berhubungan dengan Islamisme. Di tahun 2016, Jaksa Penuntut Umum hanya menggelar 250 kasus yang berkaitan dengan teror dengan 200 diantaranya berhubungan dengan Islamisme, berbagai laporan menyebutkan.


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar