www.zejournal.mobi
Sabtu, 27 Juli 2024

Pemilu Perancis: Bencana Bagi Perdamaian Dunia

Penulis : Paul Craig Roberts | Editor : Samus | Sabtu, 13 Mei 2017 12:13

Kekalahan Marine Le Pen, jika perhitungan suaranya jujur, menunjukkan bahwa orang-orang Perancis lebih tak acuh daripada orang-orang Amerika.

Seminggu sebelum pemilu tersebut, pimpinan tinggi Rusia telah mengumumkan bahwa Washington telah meyakinkan militer Rusia bahwa Washington bertujuan untuk melakukan serangan nuklir pendahuluan terhadap Rusia. Tidak ada pemimpin Eropa yang melihat bahaya dari pengumuman ini kecuali Le Pen.

Tidak ada pemimpin Eropa, dan tidak ada satu pun di Washington, telah melangkah maju untuk meyakinkan kembali pihak Rusia. Di AS, tampaknya hanya pembaca saya sajalah yang mengetahui kesimpulan pihak Rusia ini. Tidak ada satupun disebutkan dalam media Barat tentang resiko dari meyakinkan Rusia bahwa AS sedang bersiap untuk meluncurkan sebuah serangan pendahuluan terhadap Rusia.

Bahkan Perang Dunia pada abad ke-20 tidak sampai separah ini.

Le Pen, seperti yang dilakukan oleh Trump sebelum pengebiriannya oleh kompleks militer/keamanan, memahami bahwa konflik militer dengan Rusia berarti kematian bagi umat manusia.

Mengapa para pemilih Perancis tidak peduli tentang apa yang mungkin merupakan kematian mereka yang akan datang?

Jawabannya adalah bahwa orang-orang Perancis telah dicuci otaknya agar percaya bahwa untuk membela Perancis, seperti yang dilakukan oleh Le Pen, adalah untuk menempatkan patriotisme dan nasionalisme di atas keragaman.

Semua di Eropa, kecuali mayoritas orang Inggris, telah dicuci otaknya untuk percaya bahwa bahwa membela negara sendiri itu seperti Hitler atau bersifat fasis. Bagi pria atau wanita Perancis untuk menghindari cap fasis ini, ia harus menjadi seorang warga Eropa, bukan Perancis, Jerman, Belanda, Italia, Yunani, Spanyol atau Portugis.

Karena dicuci otaknya, orang-orang Perancis memilih seorang bankir internasional dan untuk Uni Eropa.

Pemilu Perancis ini merupakan bencana bagi orang-orang eropa, namun ini merupakan kemenangan besar bagi neokonservatif Amerika yang sekarang mampu mendorong Rusia untuk berperang tanpa adanya tentangan dari Eropa.


Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar