Jerman siap untuk denda media sosial jutaan euro atas “hate speech”

RUU baru Jerman akan mendenda perusahaan-perusahaan media sosial hingga €50 juta jika mereka gagal untuk menghapus “hate speech”, menjadi yang terdepan dari rencana-rencana Uni Eropa. Komisi Eropa masih menimbang apakah akan mengusulkan aturan untuk menindak hate speech online.

Menteri Kehakiman Jerman Heiko Maas telah kehilangan kesabarannya terhadap perusahaan-perusahaan teknologi besar. Ia telah berbicara tentang respon mereka yang lambat untuk menindak hate speech selama berbulan-bulan. Dalam upaya untuk meredakan ketegangan yang terus bertumbuh, Facebook mempekerjakan staf tambahan di Jerman tahun lalu khusus untuk dapat menangani keluhan pengguna media sosial lebih cepat.

Maas mengusulkan UU baru tanggal 14 Maret yang akan membutuhkan perusahaan-perusahaan media sosial untuk menghapus hate speech ilegal yang “jelas” dalam waktu 24 jam dan hate speech yang agak kurang jelas dalam waktu tujuh hari. Jika mereka tidak mematuhi aturan ini, perusahaan tersebut akan didenda hingga €50 juta. Orang-orang yang bekerja di perusahaan-perusahaan media sosial akan mendapatkan denda hingga €5 juta.

RUU ini masih harus disetujui oleh pemerintah Jerman dan Bundestag. Maas mengatakan kepada para wartawan hari ini bahwa ia pikir RUU ini akan disahkan sebelum pemilu Jerman pada tanggal 24 September tahun ini.

Komisi Eropa telah bersikap waspada tentang memperkenalkan hukum baru untuk menanggapi hate speech. Sebaliknya, Komisaris Keadilan Uni Eropa Vera Jourova telah melakukan pendekatan yang lebih lunak dan menandatangani kesepakatan dengan Google, Youtube, Facebook, Twitter dan Microsoft pada bulan Mei tahun lalu untuk menghapus postingan hate speech dalam waktu 24 jam.

Namun ia akan mengumumkan bulan Mei mendatangkan apakah Komisi tersebut mungkin akan menjadi lebih keras atau tidak.