www.zejournal.mobi
Selasa, 30 April 2024

Yakuza membatalkan perayaan Halloween di Jepang

Penulis : RT | Editor : Admin | Senin, 26 Oktober 2015 07:46

Sindikat kriminal terorganisir terbesar Jepang, Yamaguchi-gumi telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan membagikan permen-permen kepada anak-anak tahun ini, di mana tradisi eksentrik ini telah membawa publisitas positif terhadap geng kriminal ini di masa lalu.

“Setiap tahun pada tanggal 31 Oktober, sesuai adat, kami telah mengadakan acara Halloween. Namun tahun ini, karena keadaan yang tidak memungkinkan, acara tersebut kami batalkan,” kata pengumuman tertulis di pintu markas resmi mereka di Kobe, di mana tahun lalu beberapa anggota geng tersebut membagikan kantong plastik berwarna merah muda berisikan permen kepada semua pendatang.

“Kami menyadari pembatalan ini menyebabkan kekecewaan besar bagi para orangtua dan anak-anak yang mengharapkan adanya perayaan ini, tapi tahun depan kami berjanji untuk mengadakannya kembali.”

Sementara catatan pengumuman tersebut tidak menjelaskn “berbagai keadaan yang tidak memungkinkan”, sebagian besar pengamat kejahatan Jepang mengatakan bahwa ada potensi peperangan wilayah antar cabang geng Yakuza yang membuat kelompok Yamaguchi-gumi waspada agar tidak menarik perhatian dan resiko.

“Jika mereka mengumpulkan anak-anak dan sebuah insiden terjadi, pemimpin kelompok tersebut akan diminta pertanggung jawaban nya,” Atsushi Mizoguchi, seorang wartawan yang berfokus pada kejahatan mengatakan kepada Japan Times.

“Hampir tidak ada perhatian dari media pada tahun lalu. Namun tampaknya tahun ini akan terjadi kekacauan,” Tomohiko Suzuki seorang penulis lain yang berfokus pada topik Yakuza juga mengatakan kepada surat kabar Japan Times.

Didirikan tepat pada 100 tahun yang lalu, Yamaguchi-gumi memperoleh pemasukkannya dari pemerasan, perjudian ilegal, pencurian uang, narkoba dan, akhir-akhir ini dari kejahatan yang berteknologi lebih canggih. Seperti mafia di AS, sindikat ini menampilkan dirinya sebagai organisasi jinak dengan melakukan aktivitas-aktivitas altruistis bagi masyarakat seperti membantu dengan memberikan bantuan darurat setelah gempa Kobe pada tahun 1995, dan membagi-bagikan amplop berisikan uang tunai dalam festival-festival.

“Perayaan Halloween adalah sebuah cara bagi Yamaguchi-gumi untuk mengingatkan orang-orang bahwa sang penjaga tua tersebut selalu berhati-hati untuk bersahabat dengan penduduk lokal dan bahwa mereka tidak semuanya buruk,” seorang detektif polisi Perfektur Hyogo mengatakan kepada Daily Beast secara rahasia.

“Ini adalah sebuah bentuk hubungan dengan masyarakat yang hemat biaya bagi mereka. Harga permen murah dan bahkan mereka tidak perlu mengeluarkan dana untuk membeli kostum. Kebanyakan dari mereka memiliki wajah yang menakutkan dan terlihat seperti monster tanpa perlu mengenakan kostum.”

Yamaguchi-gumi memiliki hampir 24.000 anggota, hampir 45 persen dari seluruh jumlah gangster di Jepang, menurut perkiraan polisi resmi. Namun, jumlah tersebut telah bertambah lebih dari setengahnya sejak satu dekade lalu. Undang-undang yang semakin ketat – menghukum tidak hanya anggota geng, tetapi juga pebisnis yang berurusan dengan mereka – telah menghancurkan para sindikat ini, sementara pihak berwenang AS telah membekukan operasi perbankan internasional Yakuza ini.

“Ada suatu waktu ketika Yakuza yang dianggap jahat diperlukan. Sekarang mereka tidak diperlukan lagi,” Hideaki Kubori, seorang pengacara anti-kejahatan yang terkenal menyimpulkan dalam pertemuan publik awal bulan ini.

Sementara polisi mencatat bahwa harga senjata telah meningkat sebanyak empat kali di pasar gelap, ada sebuah kekhawatiran bahwa perebutan kekuasaan dapat terjadi. Sebuah konflik di tahun 1980 mengakibatkan 30 pembunuhan dan lebih dari 500 hukuman penjara bagi para gangster yang terlibat.

“Sebuah perpecahan dalam kelompok akan mengakibatkan pendapatan yang berkurang, dan para yakuza biasanya tidak akan mentolerir kehilangan muka seperti ini,” Hiroyuki Uematsu, seorang detektif polisi mengatakan kepada Wall Street Journal bulan lalu.

Dengan polisi yang lebih berwaspada dan musuh di mana-mana, ini bukanlah saat untuk merayakan sebuah perayaan.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar