www.zejournal.mobi
Jumat, 26 April 2024

Eksperimen Pengeditan Gen Secara Tak Terduga Mengubah Hamster Menjadi Pengganggu yang Sangat Agresif

Penulis : GreatGameIndia | Editor : Anty | Jumat, 03 Juni 2022 12:08

Dalam percobaan yang dipimpin oleh GSU menggunakan pengeditan gen, tim menghilangkan reseptor vasopresin, hormon yang mengontrol agresi pada hamster, yang secara tak terduga mengubahnya menjadi pengganggu yang hiper-agresif.

Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Georgia State University (GSU), tim peneliti ilmu saraf "benar-benar terkejut" ketika eksperimen penyuntingan gen menghasilkan hamster yang hiper-agresif.

Tujuan penelitian GSU, yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), adalah untuk mempelajari lebih lanjut tentang biologi yang mendorong perilaku sosial mamalia.

Hamster Suriah dan CRISPR-Cas9, teknologi inovatif yang memungkinkan para ilmuwan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan gen dalam sel, digunakan oleh para peneliti. Teknologi ini menonaktifkan reseptor vasopresin, hormon yang terkait dengan peningkatan agresi.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa ini akan “secara dramatis” mengubah perilaku sosial hamster Suriah, membuat mereka lebih tenang. Perilaku mereka memang berubah, tetapi tidak seperti yang mereka perkirakan.

Penulis utama studi tersebut, profesor GSU H. Elliott Albers, mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Kami benar-benar terkejut dengan hasilnya.”

Albers menyatakan, "Kami mengantisipasi bahwa jika kami menghilangkan aktivitas vasopresin, kami akan mengurangi agresi dan komunikasi sosial." “Tapi yang terjadi justru sebaliknya.”

Menurut penelitian, hamster tanpa reseptor menunjukkan "tingkat agresi yang tinggi" terhadap hamster berjenis kelamin sama dibandingkan dengan mereka yang memiliki reseptor utuh.

"Ini menunjukkan kesimpulan yang mengejutkan," kata Albers. “Meskipun kita tahu bahwa vasopresin meningkatkan perilaku sosial dengan bertindak dalam sejumlah wilayah otak, ada kemungkinan bahwa efek yang lebih global dari reseptor Avpr1a adalah penghambatan.”

Menurut Albers, "penemuan berlawanan" menunjukkan bahwa para ilmuwan "tidak memahami sistem ini sebaik yang kami kira."

Albers melanjutkan dengan mengatakan bahwa mengembangkan hamster yang diedit gen itu “tidak mudah.” Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa pengetahuan yang lebih besar tentang keterlibatan vasopresin dalam perilaku sosial sangat penting bagi para ilmuwan untuk mengembangkan pilihan pengobatan baru untuk penyakit kejiwaan pada manusia, seperti autisme dan depresi.


Berita Lainnya :


- Source : greatgameindia.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar