Pasca Serangan Teroris Di Masjid Christchurch, Kepolisian Inggris Tingkatkan Pengamanan Masjid. Bagaimana Dengan Indonesia?
Sehubungan dengan serangan teroris yang terjadi di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru yang menewaskan 51 orang, keamanan di sekitar masjid di Inggris akan ditingkatkan. Selain itu, personil polisi yang berjaga di sekitaran masjid juga akan ditambah.
Kepala anti-terorisme Inggris Neil Basu telah mengeluarkan pernyataan bahwa saat ini pihaknya tengah memantau berbagai ancaman yang mungkin dihadapi masyarakat Inggris usai aksi penembakan massal di masjid Christchurch yang disebut Perdana Menteri Selandia Baru sebagai sebuah “serangan teroris”.
“Saat ini kami akan meningkatkan patroli di sekitar masjid juga meningkatkan komunikasi antar komunitas dan agama, kami akan memberikan penyuluhan agar masyarakat dapat melindungi dirinya sendiri.”
Walikota London Sadiq Khan, dalam akun Twitternya menyampaikan bahwa korban penembakan di Christchurch dibunuh hanya karena agamanya. Lebih lanjut, ia menginformasikan bahwa pada hari Jumat, jumlah polisi akan ditingkatkan. Selain itu, petugas bersenjata juga akan ditempatkan di sekitaran masjid untuk melindungi masyarakat London yang ingin sembahyang.
Heartbreaking news from New Zealand this morning where innocent people have been murdered because of their faith.
— Sadiq Khan (@SadiqKhan) March 15, 2019
London stands with the people of Christchurch in the face of this horrific terror attack. London will always celebrate the diversity that some seek to destroy. pic.twitter.com/QEzYn5IQuN
Tak berhenti sampai di situ, sang walikota kembali menekankan bahwa London akan selalu menghargai perbedaan yang kerap menjadi alasan segelintir oknum menyerang.
Sementara itu, Komisaris Kepolisian Selandia Baru Mike Bush mengkonfirmasi total jumlah korban tewas dalam serangan masjid Christchurch telah meningkat menjadi 51 orang.
Bush kemudian mengatakan bahwa serangan ini merupakan penembakan massal terparah di sepanjang sejarah Selandia Baru.
- Source : www.rt.com