www.zejournal.mobi
Jumat, 26 April 2024

Pasca Penarikan Pasukan, AS Berniat Untuk Mempertahankan Keberadaanya Di Wilayah Udara Suriah

Penulis : Sputnik News | Editor : Indie | Kamis, 17 Januari 2019 10:30

ANKARA (Kantor Berita Sputnik) Amerika Serikat berniat untuk mempertahankan keberadaannya di wilayah udara Suriah pasca penarikan seluruh pasukannya dari negara Timur Tengah ini, mengutip rencana tak resmi AS, juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, mengatakan hari Selasa.

“Minggu lalu, delegasi AS pimpinan Penasehat Keamanan Nasional John Bolton menyampaikan pada kami, lima poin mengenai rencana penarikan seluruh pasukan AS dari Suriah. Kendati demikian, lima poin ini masih belum resmi,” ujar Kalin pada para wartawan di Ankara.

“Salah satu poin yang disampaikan AS adalah mereka bertekad untuk terus memerangi ISIS terlepas dari keputusan Trump yang ingin menarik seluruh pasukannya dari Suriah. Oleh karena itu, AS akan terus mempertahankan keberadaannya di wilayah udara Suriah,” tambahnya.

Mengenai hal ini, Presiden Erdogan mengatakan dirinya telah mencapai sebuah kesepakatan dengan Trump melalui pembicaraan via telepon. Dalam pembicaraan ini, Erdogan menekankan bahwa Turki berencana untuk menciptakan zona nyaman seluas 32 kilometer di sebelah utara Suriah yang ke depannya bisa saja diperluas.

Nantinya, zona ini akan bertindak sebagai area pertahanan di Suriah yang akan memastikan keamanan seluruh pasukan Kurdi selaku sekutu AS sekaligus mencegah para teroris menyerang pasukan Turki.

Ide mengenai zona pertahanan ini pada awalnya diusulkan Presiden Trump ditengah-tengah perang kata-kata antara pemerintah Turki dan AS pasca keputusan penarikan seluruh pasukan AS dari Suriah diumumkan.


Berita Lainnya :

Poin utama yang kedua belah pihak ributkan adalah dukungan AS terhadap pasukan Kurdi di Suriah. Pasalnya, Turki memandang pasukan Kurdi sebagai bagian dari Partai Pekerja Kurdistan yang dianggap terlarang.

Pada bulan Desember saja, Erdogan sempat mendeklarasikan bahwa pihaknya akan meluncurkan operasi militer terhadap pasukan Kurdi yang berada di wilayah tepi timur Sungai Eufrat dan di Manbij, Suriah, seandainya AS tidak menarik seluruh pasukannya dari sana.

Namun, kemudian Erdogan mengumumkan operasi tersebut terpaksa ditunda setelah ia menggelar pembicaraan via telepon dengan Trump.


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar