www.zejournal.mobi
Senin, 20 Mei 2024

Tertangkap Basah! Facebook, Google Membuat Berita Palsu Mengenai Penembak Las Vegas

Penulis : Sputnik | Editor : Indie | Rabu, 04 Oktober 2017 13:25

Dikarenakan jumlah korban yang meninggal akibat penembakan di Las Vegas pada hari minggu lalu terus bertambah, kebingungan dan penghinaan terus berkembang secara online setelah Facebook, Google dan Youtube tertangkap mempromosikan cerita berita palsu mengenai identitas sang pelaku penembakan dan afiliasi politik.

Sebelum pria 64 tahun, Stephen Paddock diidentifikasi sebagai tersangkan yang membunuh 59 orang dan melukai 527 lainnya di Las Vegas pada hari Minggu malam, berbagai rumor di situs 4Chan bermunculan yang keliru mengidentifikasi sang penembak dengan nama Geary Danley. Google, Youtube dan Facebook membantu menyebarkan rumor tersebut, khususnya setelah 4Chan mengklaim bahwa Danley merupakan seseorang yang anti terhadap pemerintah liberal Trump dan terdaftar sebagai pendukung democrat.

Orang-orang yang peduli terhadap isu ini lalu menerbitkan screenshots dari Google yang menunjukkan mesin pencari ‘Top Stories’ termasuk berbagai artikel 4Chan mengenai malam penembakan tersebut. Klaim yang menyatkan Danley lah sang pembunuh juga menyebar di Facebook, laman ‘keamanannya’ dimaksudkan untuk menyaring berbagai klaim yang tidak ada buktinya dan berasal dari sumber yang tidak kredibel, mempromosikan cerita bahwa si penembak tersebut sebenarnya ‘membenci Trump’.

Postingan viral berita palsu di Facebook lainnya berlanjut menjadi sebuah tren, beberapa mengatkan bahwa si penembak merupakan anggota dari kelompok militant anti fasis Antifa. Klaim lainnya mengatakan bahwa pria tersebut dan pacarnya dibawa pergi oleh pihak keamanan usai mengancam orang-orang bahwa mereka akan dibunuh, tepat sebelum penembakan terjadi. Hal ini juga menjadi viral, karena setidaknya telah muncul di salah satu tabloid ternama.

Di sisi lain dari gambaran politik, pihak konservatif menuduh anggota sayap kiri yang menyebarkan rumor bahwa Paddock memiliki afiliasi dengan pihak sayap kanan, yang para pengguna Twitter sebut akun Twitter palsu Stephen Paddock itu sebagai “operasi kecurangan sayap kiri”. Operasi konyol itu, jika terbukti benar, tidak sesukses klaim yang menyatakan bahwa si penembak merupakan anggota dari sayap kiri.

Rumor lainnya yang juga disebarkan, seseorang mengklaim bahwa Paddok telah pindah agama menjadi beragama Islam. Klaim tersebut dipilih dan disebarkan oleh setidaknya satu politisi dari Inggris. FBI mengatakan bahwa tidak ada bukti dibalik klaim tersebut. Lainnya masih bersikeras bahwa penembakan itu merupakan sebuah “pukulan keras terhadap negara” yang mana pakar teori konspirasi Alex Jones dan para pendukungnya sebut dalam sebuah narasi.

Lainnya, menyebarkan klaim keliru yang tidak bisa dijelaskan di Twitter dan Facebook mengenai teman dan keluarga mereka yang hilang, yang nyatanya berita tersebut merupakan berita palsu. Beberapa pihak bahkan membuat lelucon konyol tentang isu ini. Mereka memposting sebuah gambar bintang porno Johnny Sins sebagai salah satu korban yang hilang.

Segera setelah penembakan, situs Youtube dibanjiri dengan berbagai klip yang menunjukkan bahwa Stephen Paddock terlihat di barisan pendemo anti-Trump, klip ini memicu keluhan yang mengatakan bahwa hal semacam ini juga merupakan bagian dari kesalahan informasi mengenai pembantaian di Las Vegas.

Google dipaksa untuk meminta maaf atas kecerobohannya yang memungkinkan artikel-artikel dari 4Chan muncul di hasil pencariannya. Facebook juga merilis sebuah pernyataan permintaan maaf, namun tiba-tiba mereka menjelaskan bahwa proses penghapusan berbagai laporan palsu tersebut tertunda untuk sementara.

Menurut saudara laki-laki Stephen Paddock, Eric, Stephen tidak mengetahui tentang afiliasi politik apapun. Pensiunan akuntan berusia 64 tahun itu merupakan seorang pria kaya, dua kali bercerai dan seorang pemilik bisnis property yang hobi nya, taruhan, pergi ke konser, pergi berlayar dengan kapal pesiar dan berburu. Dia tidak berusaha menjelaskan motifnya sebelum serangannya yang terjadi pada Minggu malam.

Ditengah-tengah pertikaian politik, penggunga media sosial muak dengan pertikaian tersebut dan mendesak pemerintah negaranya untuk menghentikan sebutan nama terhadap partisan tersebut. Mereka menambahkan bahwa tindakan Paddock bukan terkait dengan afiliasi politiknya, yang membuat serangan keji itu terjadi.

Lainnya cukup mempertanyakan logika dari serangan tersebut dan mendesak warga Amerika untuk mencoba memahami apa yang terjadi sebelum membuat penilaian politik.


Berita Lainnya :

Berita Palsu Merupakan Sebuah Masalah Yang Terus Berkembang

Berbicara pada Radio Sputnik, pakar media sosial Zoe Cairns mengatakan bahwa hal ini tak terelakkan jika kekonyolan tersebut mencoba menyebarkan berita palsu dan berbagai rumor mengenai tren hal-hal yang sedang viral, karena mereka tahu, mereka akan mendapatkan sorotan yang dapat mereka jadikan uang.

Menurut Cairns, masalah untuk perusahaan-perusahaan seperti Facebook dan Google, meskipun mereka memiliki algoritma anti berita palsu dan “mereka mencoba untuk memantau tiap postingan yang diunggah” yang mana nyatanya “cukup sulit”. Dia mengatakan, isu tersebut merupakan “algoritme yang tidak dapat dideteksi pada tiap postingan yang diunggah.”

Ini merupakan masalah yang serius, ujar Cairns. Perusahaan-perusahaan teknologi harus lebih memantau konten yang perlu dipertanyakan. “Mereka perlu berusaha untuk memantau hal-hal secara lebih intens, karena berbagai berita palsu ini dapat menjadi berita yang viral, dan menjadikan kita lebih fokus terhadap berita yang palsu daripada berita yang asli itu sendiri.”

Pada akhirnya, Cairns mengatakan ini semua berujung pada edukasi. “Kita perlu mengedukasi orang-orang bahwa tidak semua yang mereka lihat secara online adalah hal yang benar. Dan kita perlu mengedukasi darimana kita menemukan penelitian kita, sehingga orang-orang akan berhenti menyebarkan berita palsu.” Sehingga kita dapat mencegah semua berita konyol tersebut karena dari sorotan itulah hal yang mereka cari.


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar