www.zejournal.mobi
Sabtu, 18 Mei 2024

Wisata VR Pyongyang sediakan wawasan langka kehidupan di ibukota Korea Utara (VIDEO)

Penulis : RT | Editor : Samus | Jumat, 05 Mei 2017 17:29

Dengan ancaman konflik di Semenanjung Korea tak kunjung reda, sebuah wisata virtual reality 360 derajat Pyongyang menyediakan sebuah wawasan menarik ke dalam kehidupan ibukota Korea Utara.

Rekaman dari dalam negara tersebut biasanya dilarang dan dibatasi, dengan sebagian besar dari yang kita lihat hanyalah parade militer dan uji coba senjata.

Namun, tour 360 baru ini memungkinkan penonton untuk menjelajahi Pyongyang dalam waktu mereka sendiri, mendapatkan perasaan seperti apa keseharian di kota Korea Utara ini.

Wisata tersebut dibuat oleh Marcus Olsson, CEO dari perusahaan startup Swedia SceneThere yang menghasilkan video-video 360 derajat.

“Teknologi SceneThere menghubungkan video 360 dari tempat-tempat yang berbeda menjadi satu dalam sebuah ‘dunia virtual nyata’. Ketika Anda sebagai penonton bisa memilih sudut pandang Anda sendiri,” situs perusahaan tersebut mengatakan.

Wisata Pyongyang ini menawarkan para pengguna kesempatan untuk menjelajahi monumen-monumen kota tersebut. Ini termasuk Mansu Hill, di mana patung raksasa Kim Il-Sung dan Kim Jong-Il mengawasi kota tersebut, juga Pyongyang Hotel, di mana Anda bisa melihat-lihat ekstreriornya. Wisata tersebut mengungkapkan pemandangan mengejutkan seperti anak-anak yang bermain sepatu roda di Alun-alun Kim Il-Sung.

“Wisatawan” dapat menekan titik-titik biru di layar mereka untuk beranjak dari satu monumen ke monumen lainnya.

Olsson mereka video tersebut pada bulan September 2016, dalam perjalanannya di Kore Utara untuk berbicara dengan perusahaan-perusahaan startup tentang kewirausahaan.

“Saya tidak tahu banyak tentang Korea Utara dan semua yang saya temukan di internet hanyalah video-video parade atau rekaman resmi dari pemerintahan,” Olsson mengatakan kepada Mashable. “Jadi saya membawa kamera 360 saya dengan gagasan untuk membuatnya menjadi sebuah VR dalam platform kami.”

Wisata tersebut memperdengarkan voicecover dari Andray Abrahamian, seorang cendekiawan Korea Utara yang berbasis di Inggris. Abrahamian memberikan informasi sejarah, politik dan budaya menarik tentang situs-situs yang Anda kunjungi dalam wisata ini.

Para pengunjung Korea Utara melaporkan pengawasan yang hampir setiap saat dari pemandu wisata. Pengalaman para wisatawan juga diawasi untuk memastikan tidak ada yang dapat menodai reputasi negara tersebut.

Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa wisata tersebut adalah contoh lain dari propaganda yang dikurasi dengan seksama oleh pemerintahan Korea Utara. Memang, Olsson mengklarifikasikan bahwa wisata tersebut bukanlah sebuah proyek penyelidikan investigatif.

“Kami tidak pernah sendiri ketika merekam,” ia mengungkapkan. “Kami juga dilarang merekam sebuah pertunjukan akrobat dalam sebuah sirkus.”

“Saya tidak bisa menjamin bahwa saya diberikan kebebasan penuh,” ia mengatakan kepada Wired. “Tapi karena saya diundang sebagai seorang dosen, saya bisa merekam dengan cara yang tidak mungkin bisa dilakukan jika saya bersama dengan kelompok wisata.”

Baru-baru ini, seorang jurnalis dari kantor berita Yle Finlandia berhasil merekam ibukota Korea Utara tersebut tanpa hambatan. Dengan resiko diketahui oleh pihak keamanan negara yang ketat, jurnalis Mika Makelainen merekam sebuah video langka di hari biasa di Pyongyang, tanpa adanya parade militer dan bebas dari kurasi ketat dari pemandu wisata.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar