Teka-teki Mesir Kuno: daya tarik baru untuk mengungkap misteri firaun di makam Luxor

Kementerian Antik Mesir telah meluncurkan sebuah penelitian baru untuk memecahkan misteri sebuah sarkofagus yang ditemukan 110 tahun yang lalu di Lembah Para Raja di Luxor.

Sekitar 500 lembaran emas dan sisa-sisa tengkorak manusia yang ditemukan di penyimpanan museum di Kairo akan menjadi fokus dari penelitian ini.

Sarkofagus tersebut telah menjadi sumber dari banyak kontroversi di kalangan ahli Mesir Kuno. Makam ini dianggap oleh banyak pihak menjadi tempat bersemayamnya Raja Akhenaten, yang memerintah sekitar tahun 1350 SM. Firaun kuno ini mungkin adalah ayah dari penguasa Mesir yang paling terkenal – Raja Tutankhamun.

Sebuah catatan tangan berbahasa Perancis pada saat penemuannya (tahun 1906) menunjukkan bahwa sarkofagus tersebut berhubungan dengan keluarga kerajaan yang tidak diketahui. Sementara itu, sebuah penelitian yang dilakukan tahun lalu menunjukkan bahwa lembaran-lembaran emas tersebut kemungkinan adalah milik sebuah sarkofagus di sebuah makam yang dikenal dengan nama “KV55”.

Will #KV55 's mystery ever be revealed? researchers reexamin fragments found within coffin, #archaeology . pic.twitter.com/T5AODXL4dL

— Archaeology & Arts (@archaiologia_en) June 16, 2016

Arkeolog Inggris Edward Ayrton menemukan makam KV55 ini berdekatan dengan makam-makam Tutankhamun dan Ramses IX, namun identitas penghuni aslinya belum pernah dikonfirmasi.

Makam sarkofagus tersebut saat ini dipajang di Museum Mesir di Tahrir Square Kairo.

Sekarang, Pusat Penelitian Amerika (ARCE) telah mendedikasikan dana $28.500 ke dalam penyelidikan ke dalam makam dan sarkofagus yang misterius ini.

Kementerian Antik Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tim spesialis arkeolog Mesir dan tim restorasi akan bekerjasama untuk menentukan identitas dari “pemilik sarkofagus ini” dan “pemilik makam KV55”.

“Tim peneliti saat ini sedang meneliti untuk mencari tahu tanggal dibuatnya sarkofagus ini melalui kesamaan dari fragmen dengan prasasti sarkofagusnya,” pertanyaan tersebut berbunyi.