www.zejournal.mobi
Sabtu, 18 Mei 2024

Kota-kota bawah tanah Angkor Wat baru ditemukan

Penulis : RT | Editor : Samus | Selasa, 14 Juni 2016 13:22

Teknologi laser telah menemukan sebuah jaringan yang luas dari kota-kota tersembunyi di sekitar candi Angkor Wat di Kamboja yang mengungkapkan bahwa Kerajaan Khmer adalah yang terbesar pada era nya.

Temuan arkeolog Australia Damian Evans ini, yang diterbitkan dalam Journal of Archaeological Science pada hari Senin, merincikan skala penemuan di sekitar candi Angkor Wat, sebuah monumen keagamaan terbesar di dunia.

Teknologi laser canggih, yang dikenal dengan “Lidar”, menembus melalui hutan, digunakan untuk menghasilkan gambar permukaan bumi yang rinci. Ini mengungkapkan jaringan kota-kota kuno berusia antara 900 dan 1.400 tahun, dengan beberapa diantaranya sebesar ibukota Kamboja, Phnom Penh, menurut The Guardian.

Data tersebut, yang didapat pada tahun 2015, menunjukkan bahwa kerajaan Khmer dapat menjadi yang terbesar pada abad ke-12.

Evans pertama kali melakukan deteksi cahaya dan berbagai penelitian pada tahun 2012, dan proyek tersebut menerima dana dari European Research Council sebagai hasilnya.

Penelitian pada tahun 2012 mengungkapkan hubungan antara Angkor Wat dan kota-kota candi lainnya seperti Koh Ker. Ini juga mengkonfirmasikan adanya Mahendraparvata, sebuah kota di kaki Gunung Kulen, dan survei yang lebih baru mengungkapkan skala kota tersebut.

Sistem-sistem pengairan juga ditemukan, yang menunjukkan teknologi yang digunakan ratusan tahun lebih awal daripada yang diyakini sebelumnya.

David Chandler, profesor emeritus dari Monash University di Melbourne dan salah satu ahli sejarah Kamboja terkemuka, menggambarkan temuan tersebut sebagai “temuan besar”, mengatakan bahwa ini telah telah berhasil “menempatkan ratusan orang tak dikenal yang berbahasa Khmer kembali ke masa lalu Kamboja”.

Penemuan baru ini juga membuktikan salah sebuah teori sebelumnya yang menyarankan bahwa Khmer telah melarikan diri dari wilayah tersebut ketika Thailand menyerbu pada abad ke-15. “Ini tidak pernah terjadi, mereka tidak melarikan diri ke kota manapun (terungkap oleh survei udara). Ini menimbulkan pertanyaan ke dalam seluruh gagasan keruntuhan Angkorian,” kata Evans.

Arkeolog terkemua di Asia Tenggara, Charles Higham, seorang profesor dari Universitas Dunedin di Otago, Selandia Baru, menyimpulkan penemuan tersebut, “Secara pribadi, saya sangat senang masih hidup untuk menyaksikan penemuan-penemuan baru ini. Secara emosional, saya tertegun. Secara intelektual, saya mereasa terpacu.”

Meskipun data yang dikumpulkan ini akan memakan waktu bertahun-tahun untuk sepenuhnya dianalisa, penemuan ini mengungkapkan lebih lanjut mengenai kerajaan Khmer dan memberikan dorongan bagi pariwisata Kamboja. Angkor Wat adalah daya tarik utama wisata Kamboja, namun taman arkeologi luas yang terletak di Siem Reap ini telah mengalami kekurangan dalam penjualan tiket pada tahun 2016, Phnom Penh Post melaporkan.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar