www.zejournal.mobi
Jumat, 26 April 2024

Klaim Diperkosa 8 Bocah, Mama Muda Jambi Buktikan Cakaran di Payudara

Penulis : Feh Publica News | Editor : Anty | Selasa, 14 Februari 2023 15:48

Jambi - Polresta Jambi masih menyelidiki laporan Yunita Sari Anggraini (YSA) yang mengaku diperkosa 8 bocah. Kasat Reskrim Kompol Afrito Marbaro mengatakan masih menunggu hasil visum.

“Kami masih mengumpulkan barang bukti, masih menunggu hasil visum. Barang bukti dikumpulkan, baju dan sampel sperma," ujar Afrito dalam keterangannya, Sabtu (11/2).

Pengacara Yunita, Alendra, telah menyerahkan bukti fisik berupa foto bagaimana kliennya mengalami kekerasan saat diperkosa 8 bocah di bawah umur.

"Ada foto bahwa tangan YSA ini kena cengkeraman, termasuk di bagian payudara ada bekas cakaran juga," kata Alendra.

Ia membantah kliennya sebagai pelaku pencabulan anak-anak di bawah umur. Sebaliknya, Alendra mengatakan YSA adalah korban dari tindak asusila.

Menurutnya, YSA diperkosa di rumahnya di Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Kamis (2/2). Saat itu, YSA sedang membersihkan rumah. Seketika ia ditarik 8 anak dan dipaksa masuk kamar dan dikunci.

Pelaku tertua berusia 15 tahun memegangi tubuh YSA dan secara bergantian melakukan tindakan rudapaksa.

"Korban didorong ke dalam kamar. Lalu telentang di tempat tidur. masing-masing anak memegang tangan dan kakinya (cerita selanjutnya tidak layak ditulis; Red)," kata Alendra.

Saat kejadian, suami YSA tengah pergi berobat dan anaknya yang berusia 10 bulan diasuh keluarga YSA.

YSA telah melaporkan kasus itu ke RT setempat pasca kejadian. Hal senada dijelaskan pihak keluarga YSA. Menurut Meri Sagit, sang kakak, saat mediasi anak-anak mengakui perbuantannya.

Hasil mediasi disampaikan oleh suami YSA kepada keluarga YSA di Penyengat Rendah, Telanaipura, Kota Jambi.

Kemudian mediasi kedua pada Jumat esok harinya dihadiri orang tua YSA. Namun, kata Meri, anak-anak mengubah keterangan menjari korban pencabulan.

Meri membantah adiknya mengoleksi video porno yang dipertontonkan kepada anak-anak. Ia menjelaskan ponsel YSA ada pada keluarga karena sedang rusak.

Keluarga juga membantah YSA suka menyakiti diri bahkan ingin membunuh anaknya jika hasrat seksual tidak terpenuhi. Meri menegaskan adiknya sayang sama anak dan tidak mengalami gangguan kejiwaan.

Keluarga menyesalkan pernyataan suami YSA yang cenderung memihak pada anak-anak tersebut. Ia bal8k menuduh justru ponsel suami YSA yang mengoleksi video panas.


Berita Lainnya :


Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar