www.zejournal.mobi
Sabtu, 27 April 2024

Argentina Juara Piala Dunia Qatar 2022!!!

Penulis : Eko Wibowo | Editor : Anty | Rabu, 21 Desember 2022 11:06

Final yang selayaknya. Mempertemukan dua kekuatan besar sepakbola dunia.

Seperti biasa, Prancis memberi kelonggaran untuk lawannya untuk menguasai bola. Sayangnya kali ini yang dihadapi adalah Argentina. Punya Messi, punya Di Maria.

Babak pertama sepenuhnya menjadi milik Argentina. Dua nama tersebut di atas patut menjadi aktor utamanya. Di Maria berperan penting bagi terciptanya gol pertama tim Tango. Akselerasinya di sisi kanan pertahanan Prancis memancing Ousmane Dembele untuk melakukan pelanggaran di kotak penalti. Messi yang mengambil tendangan dua belas pas sukses melaksanakan tugasnya. Argentina unggul satu gol.

Gol kedua masih melibatkan Di Maria. Kali ini secara langsung. Proses serangan balik cepat Argentina berhasil dituntaskan oleh Di Maria sehingga membuat Argentina memimpin dua gol.

Yang menarik dari jalanya babak pertama ini adalah ketika Argentina mengeksploitasi sisi kanan pertahanan Prancis. Angel di Maria berhasil membuat Jules Kounde yang dibantu Dembele menjadi harus bekerja lebih keras. Selain Di Maria seperti sedang mengajari Dembele bagaimana seharusnya seorang pemain sayap, secara keseluruhan taktik tersebut menjadi sebuah pilihan yang bagus untuk Argentina.

Hasilnya lini serang Prancis perlu dirombak bahkan ketika babak pertama belum berakhir. Dembele dan Giroud ditarik keluar.

Sementara secara permainan, ketika Argentina lebih banyak menempatkan bola di lini kirinya, secara tidak langsung akan mengisolasi sisi kiri Prancis, di mana di situ ada Kylian Mbappe. Ketika kemudian Argentina kehilangan bola di sisi kanan pertahanan Prancis, Les Blues tidak seketika dapat bertransisi cepat untuk melakukan serangan balik mengandalkan karena Mbappe berada di sisi sebaliknya. Setidaknya dengan cara itu Argentina berhasil memperkecil peluang bagi Mbappe untuk memperlihatkan ancamannya bermodal kecepatannya.

Argentina unggul segalanya di babak ini. Prancis bahkan tanpa tembakan tepat sasaran.

Memasuki babak kedua, awal-awal jalannya permainan belum berubah. Argentina masih mengendalikan permainan. Serta masih menghasilkan peluang-peluang berbahaya. Alvarez, De Paul, dan Messi setidaknya sekali memberi ancaman besar bagi Hugo Lloris.

Prancis kemudian memang berusaha untuk mengimbangi penguasaan permainan. Tentunya karena tidak ada pilihan lain, mutlak perlu meningkatkan serangan demi menciptakan peluang untuk mengejar gol.

Berhasil. Menit ke-79 Prancis memperkecil ketertinggalan. Akselerasi pemain pengganti, Kolo Muani, berhasil memaksa Otamendi melakukan pelanggaran di kotak penalti. Mbappe sukses menjadi eksekutornya.

Gol yang membuat Argentina kehilangan fokus. Mbappe kemudian menghukumnya. Hanya beberapa detik dari gol penaltinya, tendangan kaki kanannya berhasil membuat Emi Martinez harus kebobolan kembali. Kedudukan imbang.

Benar memang, ketika sisi kiri penyerangan Prancis diberi ruang oleh pertahanan sisi kanan Argentina, sang juara bertahan seperti mendapatkan anginnya. Dua menit dua gol membuktikan kedahsyatan area itu dengan Mbappe sebagai protagonisnya.

Sepuluh menit di akhir waktu normal Argentina dalam tekanan. Sementara aktor utama kegemilangan Argentina di babak pertama, Di Maria, sudah ditarik keluar. Argentina kesulitan untuk keluar dari tekanan.

Memasuki injury time, Argentina berkesempatan menyudahi perlawanan Prancis melalui tendangan keras Messi, namun Lloris bereaksi bagus membloknya. Babak waktu normal berakhir imbang 2-2.

Memasuki babak tambahan 2 x 15 menit, Argentina kembali ke setelan seperti awal pertandingan. Mereka menguasai permainan, banyak menciptakan ancaman berbahaya. Puncaknya pada menit ke-109, Messi mencetak gol keduanya. Melalui serangan balik cepat, tendangan muntah Lautaro Martinez berhasil disambar sang kapten untuk membuat Argentina unggul sementara 3-2.

Sial, menit ke-116 Prancis mendapat hadiah penalti akibat handball pemain Argentina. Mbappe hattrick. Skor 3-3 hingga hasil akhir pertandingan harus ditentukan melalui tos-tosan adu penalti.

Dalam adu penalti, penendang Argentina sempurna. Sementara tepat bereaksi, Emiliano Martinez adalah pemenangnya. Argentina juara setelah gagal di final Piala Dunia 2014, setelah menunggu 36 tahun dari juara dunia terakhirnya.


Berita Lainnya :


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar