www.zejournal.mobi
Selasa, 07 Mei 2024

Inikah 3 Makna Kode Rambut Putih dan Kerut di Wajah dari Jokowi?

Penulis : Xhardy | Editor : Anty | Rabu, 30 November 2022 10:26

Ternyata setelah saya baca-baca di beberapa forum atau komentar dari netizen, masih ada beberapa perdebatan mengenai siapa sosok rambut putih yang dimaksud oleh Jokowi.

Kalau Joe Biden, Hatta Rajasa, Amien Rais, Soeharto, wajah Anies diedit jadi tua dan beruban, iti tidak masuk hitungan karena itu hanya lucu-lucuan.

Mayoritas menganggap Ganjar adalah sosok rambut putih yang dimaksud. Tapi ada juga yang merasa bahwa Menteri PUPR Pak Basuki lah orangnya.

Kalau Pak Basuki, menurut pemikiran saya, agak tidak masuk hitungan karena namanya tidak pernah masuk survei. Kalau cawapres, masih ada kemungkinan dari yang tak masuk radar survei tapi direkrut oleh capres tertentu seperti Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno. Sedangkan untuk komposisi capres, jarang muncul sosok yang diluar radar survei. Apalagi waktunya kurang dari setahun. Lagipula kalau Pak Basuki jadi capres, Anies yang bakal tertawa paling lebar.

Tetap saja nama Ganjar lebih masuk akal secara hitungan politik.

Jadi kode pertama dari ucapan Jokowi menurut saya memang mengarah ke Ganjar Pranowo. Rambut putih semua.

Kode kedua, banyak kerutan di wajah. Mungkin ada yang bilang Ganjar tidak banyak kerutan. Bagaimana kalau saya anggap itu ditujukan kepada Prabowo? Prabowo lebih tua dan lebih banyak kerutan.

Coba kalian tonton lagi video dari pidato Jokowi. Katanya, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari wajahnya. Banyak kerutan di wajah. Ada juga yang mikirin rakyat sampai rambut putih semua. Entah kenapa saya anggap ini dua orang yang berbeda.

Yang satu kerutan di wajah, yang satu lagi rambut putih semua. Bagaimana kalau Jokowi sebenarnya mendorong duet Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Ganjar?

Jangan lupa, Jokowi sempat bilang tahun 2024 mungkin jatahnya Prabowo. Apa maksud pernyataan tersebut? Jokowi selalu berhati-hati kalau ngomong, tidak ceplas ceplos. Bahkan saat pidato pun bawa teks dan ngomong agak lambat seolah berhati-hati atas semua yang diucapkannya.

Saya selalu yakin, kalau pilpres 2024 ingin segera kelar hari ini juga, maka duet Ganjar-Prabowo adalah jawabannya. Kalau duet ini terwujud, Anies mau dipasangkan dengan siapa pun, auto kalah telak. Bahkan Novel Bamukmin yang katanya didukung 130 juta orang pun bakal nangis di pojokan.

Apalagi kalau mau berprinsip asalkan Anies tidak menang, maka duet ini adalah senjata paling mematikan. Tidak akan ada siapa pun yang bisa menang. Pilpres langsung kelar, pemenangnya sudah pasti 100 persen tanpa perlu bertanya ke peramal atau dukun, atau menunggu hasil penghitungan KPU. Kadrun langsung bunuh diri massal. Pendukung Anies langsung jadi stres akut. Nasdem? Ya begitulah, hahaha.

Apakah bisa terwujud? Memang tidak gampang. Prabowo harus mengalah jadi cawapres atau PDIP yang harus turunkan gengsi karena merupakan partai terbesar dan juga Ganjar secara elektabilitas jauh lebih baik. Kuncinya ada di Jokowi. Kalau Jokowi memang berpikir ke arah sana, rasanya bisa menduetkan dua orang tersebut.

Kode ketiga terkait hati-hati dengan pemimpin yang berwajah kinclong, yang cuma mau duduk di istana yang AC-nya dingin. Ini lebih bersifat sindiran kepada, kalau menurut saya ini ditujukan kepada anaknya mantan prihatin. Wajahnya glowing, pendukungnya pamer ketampanannya doang. Yang tidak punya prestasi, yang dari awal hidup nyaman tapi mau langsung mendapat jabatan tinggi dengan memanfaatkan nama besar bapaknya.

Lalu ada yang bertanya, lah, Jokowi tidak putih rambutnya, berarti tidak mikirin rakyat dong? Ini hanya kode dari Jokowi untuk penerus berikutnya. Kode yang mengarah pada sosok yang dengan ciri tertentu. Istilahnya, endorse terselubung, karena presiden tidak bisa seenaknya bilang, "Pilih si A, jangan pilih si B."

Pada akhirnya, semua itu akan terlihat pada tahun. Siapa saja yang akan bertarung di pilpres 2024, kita lihat saja nanti. Tapi seperti yang saya bilang tadi, kalau mau cari aman, duetkan saja Ganjar dan Prabowo. Auto menang telak.

Kalau dulu para kadrun selalu berprinsip asal bukan Jokowi, sekaranglah giliran kita teriak, asal bukan Anies. Peduli amat mereka mau kejang-kejang atau kelojotan seperti kena setrum.

Bagaimana menurut Anda?


Berita Lainnya :


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar