www.zejournal.mobi
Jumat, 03 Mei 2024

Data SIM Card Bocor, Menkominfo Malah Suruh Jaga NIK, Gimana Caranya?

Penulis : Xhardy | Editor : Anty | Senin, 05 September 2022 16:13

Soal kebocoran data di dunia maya, sudah bukan hal yang mengagetkan kita lagi saat ini. Capek kita dengar data ini bocor, data itu bocor. Banyak banget yang bocor kayak pipa tua yang berlubang sana sini.

Yang terbaru ini cukup heboh. Ada kebocoran data pribadi dan sudah diperjualbelikan di salah satu situs hacker. Data tersebut adalah hasil registrasi ulang SIM Card yang diunggah oleh sebuah akun bernama Bjorka di forum breached.to.

Bjorka mengklaim memiliki lebih dari 1,3 miliar data registrasi kartu SIM atau sebanyak 87 GB yang berisi NIK, nomor telepon, operator seluler yang digunakan dan tanggal penggunaan. Dia juga membagikan 2 juta data sampel yang dikumpulkan dari 2017 hingga 2020. Ada nama beberapa operator seluler, yaitu Telkomsel, Indosat, Tri, XL, dan Smartfren.

Menurut pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, data nomor ponsel yang ada di dalam tangkapan layar tersebut valid, karena sudah mengecek ke beberapa nomor. Tapi data yang ada di sana hanyalah nomor ponsel dan NIK, tanpa KK.

Registrasi SIM Card yang dilakukan Kementerian Kominfo beberapa waktu lalu memerlukan data KK. Kemenkominfo juga bilang sumber kebocoran data tersebut bukan dari Kementerian tersebut. Mereka tidak memiliki aplikasi menampung data registrasi prabayar dan pascabayar.

Sedangkan menurut Pengamat Keamanan Siber, Pratama Persadha, kemungkinannya bukan dari operator. Data yang bocor tersebut berasal dari semua perusahaan operator seluler, bukan cuma satu operator saja

"Kalau dari operator sih sepertinya enggak ya, karena ini data dari semua operator. Yg punya data ini harusnya Kominfo, tapi sepertinya Kominfo barusan menyangkal," kata Pratama.

Aneh, bukan?

Memang kasus seperti ini sangat sensitif karena menyangkut data pribadi yang jumlahnya masif dengan file hingga 87 GB. Sudah pasti tidak akan ada yang mau mengaku kecuali sudah terjepit dan ada bukti kuat.

Ok, kita dengar dulu penjelasan dari Menkominfo Johnny G. Plate. Mohon yang masih kesal dengan menteri ini, silakan sabar dan jangan emosi.

Menteri ini malah mengimbau agar masyarakat menjaga data privasinya masing-masing, termasuk data NIK dan KK.

Caranya adalah dengan tidak sembarangan memberikan NIK kepada orang lain atau pihak ketiga. "Harus ada tanggung jawabnya. Jaga NIK kita sendiri," kata Johnny.

Sabar dulu yah. Belum selesai.

Menurut Johnny, masyarakat perlu memiliki kontrol akan data yang dimilikinya masing-masing. Tujuannya, agar NIK hanya digunakan untuk hal-hal yang dibutuhkan dan terpercaya. Jangan sampai persoalan itu manjadi ajang saling menyalahkan pihak satu sama lain.

Menteri satu ini memang luar biasa. Gimana caranya menjaga NIK? Satu-satunya cara hanyalah tidak berikan data ini ke siapa pun dengan alasan apa pun. Sedangkan sekarang ini, mau daftar nomor seluler saja harus pakai data NIK. Belum lagi aplikasi-aplikasi lain yang butuh KTP.

Kalau tidak berikan data NIK, tak bisa punya nomor seluler. Data diberikan, malah bocor. Jadi menkominfo yang terhormat, gimana caranya jaga NIK? Harus pakai brankas tahan api, atau KTP disimpan di brankas khusus di Bank Swiss?

Tapi kita fokus ke NIK saat daftarkan nomor seluler. Yang bocor saat ini adalah data NIK dan nomor ponsel saat registrasi. Pasti ada lembaga atau institusi besar yang menampung data sebesar ini.

Kalau data bocor dari aplikasi-aplikasi ponsel, boleh lah menkominfo ngomong seperti itu. Jangan sembarangan beri data pribadi.

Ini masalahnya data NIK untuk kartu SIM Card, yang mana data NIK adalah kewajiban. Jadi nanti kalau mau registrasi SIM Card, tidak usah berikan data KTP lagi? Asli, ini pernyataan yang tidak nyambung dan bikin bingung.

Logikanya simpel saja, kalau data yang bocor adalah NIK dan nomor seluler, maka sumber kebocorannya tidak jauh-jauh dari sistem di operator seluler atau lembaga lain yang terkait. Tak mungkin Kementerian Pariwisata atau Komnas HAM atau gerombolan 212 yang punya data sebesar ini. Gak nyambung.

Tinggal ditunggu saja hasil penelusurannya, apakah akan ketemu atau akan menguap seiring berjalannya waktu. Bocor lagi, bocor lagi.

Bagaimana menurut Anda?

https://bisnis.tempo.co/read/1630035/data-sim-card-bocor-johnny-plate-sebut-masyarakat-harus-jaga-nik-masing-masing?page_num=2


Berita Lainnya :


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar