www.zejournal.mobi
Minggu, 28 April 2024

Gaduh, Formula E Jakarta Tanpa BUMN Erick Thohir

Penulis : Feh Publica News | Editor : Anty | Selasa, 07 Juni 2022 10:46

Balap mobil Formula E sukses digelar di Jakarta International E-Prix Circuit, Sabtu (4/6). Sang pemenang Mutch Evans menyuguhkan duel memikat pada menit-menit akhir menjelang garis finish.

Penonton, yang mungkin saja cukup asing dengan ajang balap mobil listrik super cepat atau Formula E, turut bertepuk sorak.

Presiden Joko Widodo ikut menonton diapit Ketua Pelaksana Jakarta E-Prix Ahamad Sahroni dan Ketua DPR Puan Maharani. Keakraban tampak dari Puan dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang duduk di samping Ketua MPR Bambang Soesatyo.

Di deretan terdepan VVIP, Menparekraf Sandiaga Uno, kemudian Chief Competition Officer Formula E (E-Prix) Co-Founder Formula E Alberto Longo.

Sahroni mengatakan menjelang gelaran, Sandi dan Menteri BUMN Erick Thohir mengabarkan ingin hadir. Hal ini, katanya, cukup mengagetkan.

"Yang saya lebih kaget adalah Menteri Erick Thohir dan Menteri Sandi akan datang, terima kasih, Pak Erick, terima kasih, Pak Sandi," ujar Sahroni di Sirkuit Jakarta E-Prix, Ancol, Sabtu sore.

Kagetnya Sahroni cukup wajar. Bendahara Partai Nasdem itu pada awalnya berharap besar sponsor dan dukungan dari kedua kementerian tersebut. Namun, hingga para pembalap mengaspal tidak ada dana sponsor mengucur dari perusahaan pelat merah.

Acara yang diliput 330 jurnalis manca negara dan lokal serta disiarkan di 170 negara itu juga tidak diglorifikasi Sandi sebagai ajang untuk promosi Indonesia di mata dunia.

Minimnya kepedulian kedua kementerian itu sempat membuat Sahroni ngedumel. Ia mengungkit, misalnya kebutuhan listrik dari PLN pun akhirnya harus dibayar penuh panitia.

"Untuk Indonesia @kementerianbumn Jangan salah tafsir, event Formula E untuk Indonesia,” kata Sahroni lewat akun media sosialnya, kemarin.

Sementara itu, Erick yang diminta tanggapannya, memilih "No Comment". Ia tampak lebih banyak senyum saat menghadiri Musyawarah Besar (Mubes) ke-V Perkumpulan Keluarga Besar Pujakesuma di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu siang.

Pada acara itu, Erick yang pernah sukses memimpin Asian Games 2018 sempat diteriaki 'presiden' oleh peserta Mubes yang merupakan perkumpulan keluarga besar Putra Jawa Keterunan Sumatera (Pujakesuma). Bahkan, Erick yang lahir di Lampung itu didaulat sebagai Ketua Dewan Pembina PKB Pujakesuma.

Ketiadaan sponsor BUMN dalam Formula E juga gaduh di media sosial. Bahkan, muncul beberapa versi video TikTok saling sahut antara Sahroni dan Jubir BUMN Arya Sinulingga. Video viral itu, menceritakan bagaimana memelasnya Sahroni untuk mendapat dukungan perusahaan pelat merah, sebaliknya Arya bergeming dengan alasan proposal yang dikirim kurang dari satu bulan.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio pun angkat suara. Ia menyayangkan proposal kegiatan dunia tapi baru dikirim ke BUMN hanya dalam hitungan hari. "Event-event internasional kan nggak bisa kayak nagih begitu, memangnya nagih utang," ujarnya.

Hal lebih tegas disampaikan anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Sitorus bahwa BUMN tidak ada keharusan mensponsori kegiatan seperti Formula E. Ia membandingkan dengan kepanitiaan balap MotoGP Mandalika yang sejak awal melibatkan BUMN.

"Hajatan Formula E itu murni keinginan Gubernur DKI yang dirancang menggunakan APBD. Kalau setiap gubernur dan kepala daerah di Indonesia bikin event lalu menjelang kegiatan dilaksanakan minta BUMN jadi sponsor, itu namanya nodong,” politikus PDIP itu menegaskan.

Sementara itu, Anies memilih menghindar dalam polemik sponsor. Ia tidak mau ambil pusing. Ia mengingatkan bahwa lewat Formula E, dunia melihat Jakarta. "Melihat Indonesia dan kita ingin agar ini jadi kesempatan untuk membawa nama baik Indonesia ke gelanggang dunia," ujarnya.

Ketiadaan sponsor BUMN membuat Sahroni yang dikenal Sultan Tanjung Priok tampak pasrah apalagi karena hanya pengiriman proposal yang telat. "Mohon maaf untuk Pak Menteri BUMN kalau dianggap terlambat, doakan kami lancar dan sukses," katanya.

Ajang balap yang semula diragukan karena kendala mepet waktu ternyata berhasil digelar. Kontrak Formula E masih menyisakan dua musim ke depan. Mungkin, saat itu BUMN bakal mengantre. 


Berita Lainnya :


Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar