www.zejournal.mobi
Selasa, 23 April 2024

Argumentasi Hukum Soal Pembunuhan Ibu Anak di NTT

Penulis : Manuel | Editor : Anty | Rabu, 15 Desember 2021 09:00

Kepolisian telah menetapkan RB alias Randy (31) sebagai tersangka tunggal kasus pembunuhan ibu dan anak yang jasadnya ditemukan di proyek penggalian pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kupang, NTT.

Penetapan tersangka tersebut dilakukan penyidik gabungan Polda NTT, Polres Kupang Kota, dan Polsek Alak setelah melakukan pemeriksaan secara maraton terhadap tersangka RB yang menyerahkan diri pada Kamis (2/12) siang. "Telah ditetapkan sebagai tersangka," kata Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto.

Namun, menurut Praktisi hukum Ricky Vinando, penetapan tersangka tersebut terlalu tergesa-gesa mengingat karena sampai saat ini baik Polda NTT maupun Polres Kupang Kota masih bingung dan tidak tahu di mana TKP yang menjadi lokasi pembunuhan ibu dan anak itu dilakukan. Bahkan kronologi dan GPS mobil tersangka pun belum mampu diungkap oleh tim gabungan dari Polda NTT, Polres Kupang Kota dan Polsek Alak.

Ricky pun menjelaskan bahwa banyak kejanggalan penetapan Randy sebagai tersangka. Menurutnya, berdasarkan keterangan saksi saudara kandung korban yaitu Bang Jack, awalnya korban bersama bayinya diketahui akan pergi ke rumah tantenya.

Mulanya korban dijemput pria berinisial A pada pukul 20:00 WITA. Namun A saat menjemput korban biasanya motornya diparkir di depan rumah, namun berbeda dengan malam itu pukul: 20:00 WITA, motor di parkir di jalan raya, sehingga Ricky pun mempertanyakan dan menyoroti hal tersebut.

‘’Berdasarkan keterangan saksi Bang Jack berdasarkan cerita A, setelah korban dijemput A, lalu oleh A, si korban dan bayinya dibawa A menuju ke kos B yang juga seorang pria. Tapi A bilang ke Bang Jack, bahwa sesampai di kos tak lama kemudian korban dijemput oleh tersangka dan korban keluar sambil angkat telepon setelah itu tidak diketahui lagi kemana korban dan bayinya. Nah timbul tanda tanya besar, saya meragukan keterangan A yang mengaku kepada Bang Jack bahwa tersangka menjemput korban dan anaknya, argumen hukumnya adalah sangat tidak masuk diakal karena korban dan anaknya berusia 9 bulan kan awalnya mau ke rumah tantenya dan sudah dijemput A, tapi malah dijemput lagi oleh tersangka? Mau kemana lagi? Bagaimana bisa tiba-tiba tersangka datang ke kos B malam itu? Tujuan korban dan anaknya ke rumah tantenya dan bukan kos B. Dia ke kos B karena diajak A. Dalami A ini’’, kata Ricky Vinando dalam rilis Jumat (10/12/2021)

‘’Harusnya A dan B ini diperiksa untuk apa A yang merupakan seorang pria membawa korban yang merupakan wanita pada tengah malam ke kos B yang juga pria? Apalagi itu malam hari jam 20:00 WITA. Bisa dibayangkan apa yang terjadi di kamar itu, hanya ada 2 pria dan 1 wanita, apa yang terjadi di sana? tentu hanya Tuhan yang tahu apa yang telah terjadi di dalam kamar kos itu. Harusnya puzzle korban yang diajak ke kos B ini tidak boleh diputus, tapi dengan adanya penetapan tersangka, moment adanya korban berada di kos B, jadi terputus. ini yang disayangkan. Ngapain A ngajak korban dan bayinya ke kos B yang juga pria? Padahal korban ingin ke rumah tante ngapain mampir ke kos B, kamar kos B? Ngapain? Itu aja sudah tidak beres’’

‘’Karena A sempat bilang kepada Bang Jack, bahwa korban dijemput oleh tersangka pakai mobil, diduga kuat A ini bohong, diduga pula A, B sengaja menyeret nama tersangka padahal sebenarnya diduga kuat ada peran A, B dan istri tersangka di balik pembunuhan itu, karena dari keterangan Bang Jack bahwa beberapa bulan lalu ada menerima DM dari istri tersangka yang intinya jangan dekat-dekat lagi dengan suaminya, si tersangka ini atau akan fatal. Dan secara hukum itu alat bukti petunjuk yang sangat kuat bahwa kasus ini diduga ada keterlibatan istri tersangka. Jadi istri tersangka sebelum kejadian sempat merasa terganggu karena merasa rumah tangganya bersama tersangka diganggu oleh korban. Tersangka ini tak terlibat’’, tutur Ricky.

Menurut Ricky, berdasarkan rentetan peristiwa itu maka tempat yang menjadi TKP diduga ada di kamar kosan B, dan diduga pula istri tersangka terbakar api cemburu karena suaminya masih terus berhubungan dengan korban bahkan korban sampai hamil dan melahirkan bayi dari hasil hubungan terlarang dengan tersangka.

‘’Istri mana yang bisa menahan marah tahu suaminya masih terus berhubungan sama mantan pacarnya bahkan sampai punya anak istri mana coba yang bisa begitu? Coba periksa psikologis istri tersangka mengapa dia sampai membuat ancaman via DM? Bagaimana dengan kepribadiannya? Adakah mengarah ke sosiopat atai psikopat atau kepribadian lainnya yang bermasalah? Apa yang mendorongnya begitu apakah memiliki kepribadian pendendam atau bagaimana? Karena suaminya masih berhubungan sama korban yang mantan pacar suaminya, adakah dendam kesumat istri tersangka kepada korban dan bayinya atau apa? Apalagi sebelumnya sudah ada ancaman dari istri tersangka. Jadi mohon kepada Kapolda NTT agar fokus juga ke istri tersangka, karena diduga kuat istri tersangka yang terlibat, bukan tersangka Randy’’, tambah Ricky.

‘’Tapi tanda tanya besar kenapa penyidik Polda NTT tidak mendalami ini semua, apa karena ada yang ngaku langsung percaya? Padahal TKP belum jelas, kronologi belum jelas, GPS mobil belum diperiksa, bagaimana logikanya bisa mengetahui ada peran tersangka? Kan berdasarkan hasil otopsi, korban mati lepas karena ada indikasi dibekap, dibekap pakai apa? Pakai tangan atau pakai bantal atau bantal guling? Kalau bantal atau bantal guling kan berarti di kos ya, kos B diduga, jadi dibekap pakai apa? Apakah bantal atau apa? yang jelas donk, ini semua sampai sekarang masih buram kenapa malah menetapkan dia sebagai tersangka? . Jadi, penetapan tersangka adalah dipaksakan, karena sampai saat ini Polda NTT tidak mengetahui TKP, kronologi juga belum mampu diuraikan bahkan alat yang dipakai membekap korban pun belum jelas’’.

Ricky pun membela tersangka pembunuhan ibu dan anak di Kupang tersebut dengan argumentasi hukum bahwa tersangka tak terlibat karena tersangka sangat menyayangi mantan pacarnya beserta buah hatinya tersebut dan tersangka selalu bertemu dengan wanita yang dia sayangin itu sampai akhirnya diketahui istri tersangka dan akhirnya istri tersangka mengirim ancaman bisa fatal jika rumah tangganya terus diganggu korban dan itu diterima Bang Jack via DM. Sehingga menurut Ricky, Itu adalah alat bukti kuat patut diduga istri tersangka yang terlibat. Tersangka tak terlibat. Salah orang menetapkan tersangka.

‘’Bayi itu berusia 9 bulan artinya bayinya benar-benar bisa bertumbuh dengan baik dan tersangka memang menginginkan bayi itu terus bertumbuh buktinya dia selalu bertemu dengan wanita yang melahirkan bayi itu dan bayi itu sampai bisa bertumbuh sampai usia 9 bulan. Diduga kuat ada orang lain yang sangat membenci korban beserta bayinya karena sakit hati dan marah besar tersangka ini masih melakukan CLBK dengan korban sampai punya baby. Karena perencanaannya sangat masif kasus ini. Jadi periksa itu secara intensif A, B dan istri tersangka’’.


Berita Lainnya :

‘’Karena ada bayi usia 9 bulan juga dibunuh, mana ada logika hukumnya seorang ayah kandung datang secara tiba-tiba langsung membunuh dan menghabisi bayinya sendiri, apalagi dia selalu menemui bayinya itu, dia sayang dengan bayinya itu sayang juga dengan korban mantan pacarnya itu. Korban dan bayinya dibunuh, ini 340 KUHP bukan 338, karena pertanyaannya sederhana, kan biasanya pembunuhan itu ada motif dan tujuan. Nah apa tujuan dibalik semua ini tujuan melenyapkan dua korban apa? dengan korban dan bayinya dibunuh maka tersangka tidak akan pernah bisa lagi melihat, berhubungan dan bertemu dengan korban dan bayinya. Siapa yang menginginkan itu terjadi? Karena selama ini tersangka sering bertemu dengan korban dan bayinya. Istri tersangka ngirim DM ke Bang Jack yang intinya adalah intinya jangan dekat-dekat lagi dengan suaminya, si tersangka ini atau akan fatal. Dalami A, B dan Ir istri tersangka. Karena yang menjemput korban adalah A tak lama kemudian korban hilang. Tersangka tidak tahu menahu persoalan ini. Harusnya orang terakhir yang bersama korban yaitu si A diperiksa secara mendalam’’, tutup Ricky.


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar