www.zejournal.mobi
Jumat, 17 Mei 2024

Tak Dapat Izin di Monas, Akhirya Reuni 212 Ditunda dan Tak Jadi Digelar

Penulis : Xhardy | Editor : Anty | Rabu, 18 November 2020 11:24

Reuni 212 dipastikan akan ditunda dan tidak digelar pada 2 Desember 2020. Alasannya, permohonan untuk menggunakan Monas sebagai lokasi reuni tidak dikabulkan.

"Sehubungan dengan tidak dikabulkannya permohonan kita untuk penggunaan Monas oleh pihak pengelola Monas dan melihat situasi serta kondisi terakhir perkembangan wabah COVID-19, maka kami menyampaikan hal-hal sebagai berikut: Pelaksanaan Reuni 212 tahun 2020 DITUNDA untuk sementara dengan mengamati pelaksanaan pilkada serentak 2020," demikian bunyi rilis dari FPI-GNPF U-PA 212.

Sebagai gantinya, bakal ada Dialog Nasional pada 2 Desember 2020. Rizieq bakal hadir serta ada 100 tokoh dan ulama yang mengikuti acara.

FPI, GNPF U, dan PA 212 mengimbau para alumni 212 mengadakan istigasah pada 2 Desember 2020 agar wabah Covid-19 diangkat dari Indonesia. Istigasah itu diimbau digelar dengan mengikuti protokol kesehatan.

"Pelaksanaan Istighosah dilaksanakan di masjid-masjid, mushola, pondok pesantren, majelis taklim dengan wajib melaksanakan Protokol COVID-19 dengan memakai masker, menjaga jarak, serta tidak dilaksanakan di ruang terbuka seperti lapangan," kata FPI-GNPF U-PA 212.

Mungkin sebagian dari kita sebenarnya tidak kaget lagi dengan kabar ini. Ini lebih karena ulah mereka yang menyerang balik bagai bumerang. Seandainya HRS tidak bikin ulah berkali-kali, reuni 212 mungkin masih bisa terlaksana. Karena publik sudah murka dan kesal, maka kalau mereka dengan ngotot mengadakan reuni 212 maka, kemarahan publik akan semakin jelas.

Pemerintah bakal mengambil tindakan yang lebih tegas lagi. Dengan kata lain, mereka mulai menimbang dan berpikir dua kali kalau ingin bikin ulah lagi. Kesabaran orang ada batasnya, betul tidak?

Sebenarnya kalau mau diteliti lebih dalam, mereka tumben bisa patuh begini karena ada alasannya. Bisa dibilang, mereka lumayan gentar kali ini. Pemerintah sudah berikan statement, panglima sudah kasih statement, Kapolri udah mencopot dua Kapolda dan mutasi dua Kapolres.

Gubernur DKI dipanggil polisi untuk klarifikasi. Rizieq pun kabarnya bakal dipanggil juga. Ini jelas pemerintah sudah siap menghadapi kelompok ini. Di media sosial, rakyat pun mulai kesal dan kesabaran mulai menipis. Tensi sudah mulai panas. Kalau kelompok ini masih berani menantang, maka ini sangat luar biasa. Sama saja dengan cari penyakit.

Apa itu reuni 212? Kenapa acara reuni ini tak ada habis-habisnya? Ada banyak hal penting yang harus dikerjakan daripada reuni tak jelas ini. Pemprov DKI sudah tepat tidak memberi izin untuk memakai Monas untuk reuni tak jelas itu. Tak perlu lagi mengenang aksi 212 yang sudah selesai itu. Orang yang dituntut pun sudah jalani hukuman penuh dan sekarang sudah hidup senang. Ngapain lagi reuni-reunian? Rakyat tak butuh reuni seperti ini. Rakyat butuh makan dan tidak mau diganggu oleh semaknya gerombolan ini tiap kali turun ke jalan.

Yang pernah sekolah aja reuni hanya sekali dua kali seumur hidup. Ini reuni 212 tiap tahun. Itu reuni atau acara ulang tahun? Yang dikenang pun demo politis berbalut agama. Tak bermanfaat dan mengganggu kenyamanan pungguna jalan.

Mau reuni rame-rame ya pake cara virtual. Tapi mereka mana mau, habis kuota. Belinya mahal, tak punya uang. Tak dapat makan siang gratis pula. Rugi dong kalau itung-itungan bisnis, hehehe.

Sebenarnya reuni ini bakal cukup besar karena HRS bakal hadir. Tapi kerena HRS blunder berkali-kali, reuni ini pun batal. Padahal, kalau dilihat, reuni ini adalah salah satu panggung besar bagi Rizieq untuk menyampaikan pesan-pesan yang memang ingin disampaikan atau pesan yang dipesan pihak lain. Akhirnya panggung ini tak jadi dinaiki.

Maka dari itu, tahun ini masih belum beruntung. Silakan dicoba lagi tahun depan. Dengan syarat jangan banyak tingkah dan banyak bikin ulah.

Bagaimana menurut Anda?

Referensi:

https://news.detik.com/berita/d-5258774/tak-dapat-izin-di-monas-reuni-212-ditunda


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar