www.zejournal.mobi
Jumat, 26 April 2024

Soal MRT dan Budaya Masyarakat Indonesia : Ini Bukan Tempat Piknik!

Penulis : Rahmatika | Editor : Indie | Minggu, 24 Maret 2019 14:01

Mungkin Anda sudah lihat beberapa foto yang viral di masyarakat terkait polah para pengguna MRT saat sesi uji coba kemarin :

Gara-gara melihat foto-foto di atas, saya makin sadar kenapa banyak yang marah saat influencer yang diundang pihak MRT Jakarta berpose seperti ini :

Saya sangat tahu hal ini sangat nggak benar. Yang mereka lakukan itu salah. Seharusnya nggak boleh itu bergelantungan di MRT, berada melampaui garis batas, apalagi piknik di stasiun. Bahkan kemarin rasanya ada juga yang membagikan foto orang-orang yang asyik makan nasi bungkus di dalam MRT. Ya jelas ini nggak boleh. Di KRL saja makan minum dilarang, apalagi ini di MRT!

Di satu sisi ini adalah bukti bahwa masyarakat itu sangat antusias ingin mencoba sarana transportasi ini. Teman saya merekam suasana dalam salah satu gerbong saat dia mencoba naik. Dan benarlah, ketika MRT itu masuk ke terowongan, orang-orang banyak yang kegirangan persis dengan saat kita naik roller coaster di theme park.

Di sisi lain, kita juga jadi miris dengan kelakuan ini. Ada beberapa yang tegas sudah 'marah' dan seharusnya menindak. Sebagian lagi mencoba memaklumi dengan alasan perubahan budaya itu butuh waktu, jangan selalu samakan kelas Anda dengan kelas orang lain, dan sebagainya. Ada yang bertanya kenapa petugas tidak berani tegas melarang, ada juga yang mengatakan petugas sudah melarang tapi karena yang berulah ini sebagian adalah emak-emak maka galakan mereka daripada petugasnya.


Berita Lainnya :

Hari ini MRT diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Saya jadi ingat bahwa Jokowi pernah bilang membangun MRT tidak hanya soal membangun infrastruktur dan menyediakan moda transportasi massal semata. Lebih dari itu, MRT juga jadi sarana membangun budaya disiplin dan antre bangsa ini. Dan mau nggak mau saya harus amini pernyataan Jokowi ini setelah melihat berbagai foto, video, dan cerita mereka yang sudah menjajal MRT.

Budaya disiplin misalnya. Seorang kawan yang kantornya di daerah Plaza Indonesia mencoba naik MRT dari Lebak Bulus. Dia kagum karena perjalanan jadi singkat dan sejauh ini on time. Setelah ada MRT ini seharusnya alasan telat ngantor ataupun janjian dengan orang dengan alasan jalan macet dan sebagainya bisa diminimalisir. Kalau naik kendaraan pribadi macet, bergantilah naik moda transportasi massal yang waktunya terukur seperti MRT.

Disiplin itu nggak hanya soal waktu, tapi juga kepatuhan dengan berbagai aturan yang diterapkan. Segala pro kontra soal orang bergelantungan untuk foto-foto, ada yang naik-naik di kursi, piknik lesehan di stasiun, berdiri melampaui batas, buang sampah sembarangan, apalagi makan nasi bungkus di dalam kereta seharusnya ke depan tidak ada lagi. Masyarakat harus disiplin, mau mulai membaca peraturan yang ada dan melakukannya. Tidak ada excuse untuk pelanggaran karena mestinya sudah belajar dari mereka yang salah.

Nggak hanya penumpang, petugas MRT yang in charge baik di stasiun maupun dalam kereta juga harus bisa disiplin dalam menjalankan tugasnya. Setelah ini jangan ada lagi pemakluman atau kalem-kalem. Kalau ada yang bandel, tegur langsung. Masih bandel juga? Turunkan di stasiun terdekat. Masih ngeyel nggak mau? Posting video atau foto mereka di akun media sosial MRT Jakarta buat jadi pelajaran. Orang kita kadang kalau nggak dipaksa memang susah untuk mau berubah.

Pihak MRT Jakarta juga harus menjamin petugasnya yang mendisiplinkan penumpang. Berikan wewenang mereka menindak penumpang yang bandel itu. Pasang CCTV di berbagai sudut agar kalau ada yang komplain bisa dijadikan bukti. Saya yakin kok pengguna MRT yang lain akan mendukung penegakan kedisiplinan ini. Sebab ini akan menentukan kenyamanan pengguna MRT ke depannya. Kalau MRT nyaman dan bisa komit untuk tepat waktu, saya yakin akan banyak masyarakat yang mau terus menggunakan dan nanti akan bisa berkembang ke koridor-koridor yang lain.

MRT ini pencapaian besar bangsa ini. Akhirnya setelah berpuluh-puluh tahun Indonesia merdeka, kita sekarang punya juga tak kalah dengan negara maju.


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar