Twitter gempar karena Hillary Clinton mengejek Trump pada penampilannya kejutannya di Grammy
Perseturuan antar sang mentan Sekretaris Negara dan Donald Trump disorot kembali dikarenakan dirinya menjadi bagian dari acara penghargaan musik tersebut.
Hillary Clinton menjadi tamu kejutan dalam sketsa yang dibawakan oleh James Corden yang berpura-pura mengaudisi para orang terkenal seperti Cher, John Legend, Snoop Dogg, DJ Khaled untuk melakukan rekaman kata-kata yang ada di buku ciptaan Michael Wolff “Fire and Fury: Inside the Trump White House.”
Clinton, yang telah mendapat penghargaan Grammy nya di tahun 1997 atas bukunya “It Takes a Village” nampak sangat senang “membalas dendam” pada rivalnya. Pertama-tama dia tampak di layar dengan wajahnya yang ditutupi buku tersebut, dan kemudian dia menurunkan bukunya perlahan untuk mengungkap identitasnya, membacakan salah satu kalimat kontroversinya mengenai ketakutan Trump untuk diracuni.
“Sejak lama dia memiliki ketakutan untuk diracuni, yang menjadi salah satu alasan mengapa dirinya gemar makan di McDonalds. Tak seorang pun yang tau kedatangannya dan makanannya telah dibuat duluan dengan aman.”
On the hunt for a GRAMMY Award of his own, James Corden auditions celebrities for the spoken word version of Michael Wolff's "Fire and Fury." pic.twitter.com/SjTobAbv2N
— The Late Late Show with James Corden (@latelateshow) January 29, 2018
Dan untuk warganet, Twitter menjadi ricuh atas kejadian yang tidak terduga tersebut, dengan beberapa orang menunjukkan dukungannya pada Hillary dan mengatakan kalau bagian tersebut merupakan bagian terbaik dari acara itu:
This is HILLARY-OUS @CaveMomCM and @MrsSOShea
— Shannon (@ShannonKLilly) January 29, 2018
I'm going to buy that book and read it internally in Hillary Clinton's voice
— Michela Dee (@micheladlondon) January 29, 2018
Dear Twitter, I would like to retweet this 1000000000 times! Hillary Clinton you are a rock star! ????????????????
— Jean Mumford (@jean_mumford) January 29, 2018
Dan menyarankan orang lainnya yang dapat ikut ambil bagian dalam audisi tersebut…
"Why was I not invited!
— Jack MaCack (@JaxMaCack) January 29, 2018
SO NOT FAIR!" pic.twitter.com/eI0LJ1rDxN
…Bayangkan bagaimana Trump akan bereaksi melihat acara tersebut di pagi hari:
Trump is getting ready to tweet up a storm about Hillary on the Grammy’s tonight... #fireandfurybook #GRAMMYs trump #HillaryClinton #DumpTrump pic.twitter.com/wLgKCVinqY
— justmikala (@808hawaiigirl) January 29, 2018
Namun tak semua orang menikmati momen menyenangkan tersebut, dan Nikki Haley, Duta Besar PBB, merupakan satu diantara mereka yang mengungkapkan ketidaksukaannya di Twitter.
I have always loved the Grammys but to have artists read the Fire and Fury book killed it. Don’t ruin great music with trash. Some of us love music without the politics thrown in it.
— Nikki Haley (@nikkihaley) January 29, 2018
Beberapa orang membagikan pandangannya, mengatakan kalau mereka muak terhadap politik dan tidak menyukai sandiwara ini:
Hillary Clinton appearing at the Grammy’s to read an excerpt from Fire and Fury was almost as pathetic as her embarrassing loss to PRESIDENT Trump.
— Martin Walsh (@mrwalsh__) January 29, 2018
Buku best-seller tulisan Michael Wolff menjadi viral sebulan yang lalu karena mengumbar fakta mengenai kepimimpinan Trump di tahun pertamanya. Trump telah mencap buku tersebut “buku fiksi” dan melabeli sang penulis sebagai seorang “penipu”. Buku Wolff meragukan kesehatan mental dan kebugaran sang presiden sebagai pemimpin negara tersebut. Sebelumnya di bulan Januari, Trump mengumumkan bahwa pemerintahannya akan memeriksa secara menyeluruh undang-undang pencemaran nama baik negara dan menguatkan undang-undangnya jika dianggap perlu.
- Source : sputniknews.com