www.zejournal.mobi
Senin, 20 Mei 2024

Twitter gempar karena Hillary Clinton mengejek Trump pada penampilannya kejutannya di Grammy

Penulis : Sputnik | Editor : Indie | Selasa, 30 Januari 2018 10:47

Perseturuan antar sang mentan Sekretaris Negara dan Donald Trump disorot kembali dikarenakan dirinya menjadi bagian dari acara penghargaan musik tersebut.

Hillary Clinton menjadi tamu kejutan dalam sketsa yang dibawakan oleh James Corden yang berpura-pura mengaudisi para orang terkenal seperti Cher, John Legend, Snoop Dogg, DJ Khaled untuk melakukan rekaman kata-kata yang ada di buku ciptaan Michael Wolff “Fire and Fury: Inside the Trump White House.”

Clinton, yang telah mendapat penghargaan Grammy nya di tahun 1997 atas bukunya “It Takes a Village” nampak sangat senang “membalas dendam” pada rivalnya. Pertama-tama dia tampak di layar dengan wajahnya yang ditutupi buku tersebut, dan kemudian dia menurunkan bukunya perlahan untuk mengungkap identitasnya, membacakan salah satu kalimat kontroversinya mengenai ketakutan Trump untuk diracuni.

“Sejak lama dia memiliki ketakutan untuk diracuni, yang menjadi salah satu alasan mengapa dirinya gemar makan di McDonalds. Tak seorang pun yang tau kedatangannya dan makanannya telah dibuat duluan dengan aman.”

Dan untuk warganet, Twitter menjadi ricuh atas kejadian yang tidak terduga tersebut, dengan beberapa orang menunjukkan dukungannya pada Hillary dan mengatakan kalau bagian tersebut merupakan bagian terbaik dari acara itu:

Dan menyarankan orang lainnya yang dapat ikut ambil bagian dalam audisi tersebut…

…Bayangkan bagaimana Trump akan bereaksi melihat acara tersebut di pagi hari:

Namun tak semua orang menikmati momen menyenangkan tersebut, dan Nikki Haley, Duta Besar PBB, merupakan satu diantara mereka yang mengungkapkan ketidaksukaannya di Twitter.

Beberapa orang membagikan pandangannya, mengatakan kalau mereka muak terhadap politik dan tidak menyukai sandiwara ini:


Berita Lainnya :

Buku best-seller tulisan Michael Wolff menjadi viral sebulan yang lalu karena mengumbar fakta mengenai kepimimpinan Trump di tahun pertamanya. Trump telah mencap buku tersebut “buku fiksi” dan melabeli sang penulis sebagai seorang “penipu”. Buku Wolff meragukan kesehatan mental dan kebugaran sang presiden sebagai pemimpin negara tersebut. Sebelumnya di bulan Januari, Trump mengumumkan bahwa pemerintahannya akan memeriksa secara menyeluruh undang-undang pencemaran nama baik negara dan menguatkan undang-undangnya jika dianggap perlu.


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar