www.zejournal.mobi
Jumat, 17 Mei 2024

Kebebasan berpendapat atau provokasi? Menteri Denmark memposting kartun nabi Muhammad di Facebook

Penulis : RT | Editor : Indie | Rabu, 27 September 2017 13:41

Menteri imigrasi Denmark sekali lagi telah memicu kemarahan dikarenakan memposting foto iPadnya di Facebook yang menunjukkan gambar yang menyindir Nabi Muhammad sebagai layarnya yang mana umat Muslim anggap sebagai sebuah hinaan.

Postingan tersebut yang menunjukkan gambar Nabi Muhammad yang berjenggot dengan sebuah bom sebagai turbannya membuat pihak museum Denmark memutuskan untuk tidak mengikutkan gambar tersebut dalam sebuah pameran baru tentang penghinaan sejak era Reformasi.

“Ini merupakan pilihan pihak museum dan mereka memiliki hak penuh untuk melakukannya, namun saya pikir hal ini memalukan.” Menteri Imigrasi dan Integrasi Inger Stojberg menuliskan dalam postingan Facebook nya, mereferensikan Museum Skovgaard di Viborg.

Stojberg menyatakan bahwa dia menggunakan gambar kartun tersebut sebagai layar nya karena gambar ini mengingatkannya bahwa Denmark memiliki kebebasan untuk berpendapat, termasuk hak untuk mengkritik berbagai agama.

“Sejujurnya, Saya pikir kita harus bangga dengan kartun Muhammad ini.” Tulisnya.

Banyak orang yang telah angkat suara menentang postingan Stojberg, khususnya karena penggambaran secara visual tentang Muhammad yang dilihat sebagai hinaan oleh para Muslim garis keras.

Seseorang mengatakan postingan tersebut taka da kaitannya dengan kebebasan berpendapat, dan hanya bertujuan untuk “menghina dan melakukan provokasi,” sambil menuduh Stojberg karena dia “mencari-cari konflik, masalah dan perselisihan antara warga Denmark.”

Warga lainnya menuduh menteri tersebut “menciptakan perpecahan” sementara yang lainnya “mencoba menjalin persatuan.” Mereka menyebutnya “menyedihkan” bahwa Stojberg tidak memiliki “hal penting lainnya untuk dilakukan.”

Seseorang menyebut Stojberg “menjijikkan karena telah menciptakan “jarak yang lebih besar antara warga Denmark dan umat Muslim.” Dia menambahkan bahwa dia tidak “pantas” untuk menjadi menteri imigrasi dan integrasi.

Lainnya, namun, Nampak setuju dengan pendirian Stolberg, bahkan seseorang berterima kasih padanya karena telah “berusaha keras.”

Pihak lain mengatakan keputusan museum “menunjukkan seberapa banyak Islam telah diijinkan untuk memberikan pengaruhnya di Denmark.” Sambil mendorong Stojberg untuk “mempertahankan tindakan positifnya.”


Berita Lainnya :

Ada juga yang mendorong Stojberg untuk “tetap berdiri teguh pada kebebasan kita.” Menambahkan bahwa “hak untuk mengkritik dan menghina ataupun mengolok-olok terhadap agama telah menjadikan kita seperti kita yang saat ini.”

Gambar Muhammad sebelumnya yang diterbitkan oleh surat kabar Denmark Jyllands-Posten, termasuk satu yang dipost oleh Stojberg pada hari Selasa, telah berujung pada serangan terhadap tiga kedutaan besar di Denmark di Timur Tengah pada tahun 2006. Selusin warga terbunuh dalam kerusuhan tersebut.

Stojberg bukanlah orang baru dalam hal kontroversi. Pada bulan Maret, dia telah memicu kemarahan usai mendorong “warga Denmark” untuk melaporkan situasi yang dinilainya “aneh”, menggunakan contoh dari toko pizza lokal yang mana “banyak orang disana tetapi tidak berbicara dengan bahasa Denmark sama sekali.”


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar