www.zejournal.mobi
Senin, 06 Mei 2024

Bukan Kelaparan, Tak Terkait Sekte, Polisi Temukan Motif Kematian Keluarga Kalideres

Penulis : Feh Publica News | Editor : Anty | Senin, 21 November 2022 14:31

Pedagang kue di Pasar Perumahan Citra Garden, Kalideres, Fang, masih ingat sosok Margaretha (58) dan anaknya Dian (40). Keduanya diketahui ditemukan sudah tak bernyawa bersama Rudyanto Gunawan (71) suami Margaretha, dan adik Budianto Gunawan (59).

Fang menuturkan Margaretha ditemani Dian kerap menitipkan kue kering buatannya setiap menjelang hari raya. Fang menilai keluarga Margaretha bukan dari kalangan yang kekurangan.

"Jadi kalau bicara soal kelaparan, enggak pantas. Kalau dibikin sengaja lapar nah mungkin," kata Fang kepada wartawan, Jumat (18/11).

Fang seolah mengonfirmasi adik Maragaretha, Ris Astuti (64), yang telah dimintai keterangan polisi bahwa tidak mungkin kakaknya kelaparan. Namun, Ris sudah 5 tahun tak bertemu sang kakak. Fang juga menjelaskan pertemuan terakhir sebelum pandemi Covid-19.

Alasan kelaparan juga telah ditepis oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan. "Iya, dalam arti bukan kelaparan terus mati," ujar Zulpan, Kamis lalu.

Berdasar hasil autopsi, keempat jenazah diperkirakan sudah tiga pekan tidak mengonsumsi asupan makanan ataupun minuman. Di kulkas rumah mereka juga tak ditemukan sisa makanan dan minuman.

Namun penyidik mengesampingkan alasan kelaparan sebagai penyebab kematian. Apalagi, ada temuan struk belanja makanan dari keluarga itu. Polisi juga menolak dalil aliran sesat yang diikuti keluarga tersebut.

Semula kuat dugaan keterkaitan dengan sekte Apokaliptik yang mengajarkan kiamat sudah dekat atau ritual Santhara yang mensyaratkan anggota tidak makan minum untuk menyongsong ajal.

Sebaliknya, polisi menemukan titik terang pengungkapan kasus itu, yaitu penjualan mobil Brio pada Januari 2022 lalu. Kemudian motor Scoopi yang telah raib. Selain itu, ada upaya mematikan listrik dan mengiklankan rumah yang telah mereka tempati sejak 20 tahun lalu.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi masih enggan membuka hasil penyelidikan. Ia juga masih menutup rapat hasil pemeriksaan terhadap salah satu anak Margaretha yang tinggal di Bekasi.

Mantan Kapolres Jakarta Barat itu mengatakan kasus yang ditangani tergolong rumit. Itu sebabnya, setelah terungkap temuan 4 jasad pada Kamis (11/10) lalu, 10 hari berlalu, Polisi belum menarik kesimpulan. 


Berita Lainnya :


Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar