www.zejournal.mobi
Minggu, 19 Mei 2024

Bau Amis Kematian Wabup Sangihe, Disamakan dengan Kasus Munir

Penulis : Purnama Ayu Rizky | Editor : Anty | Senin, 14 Juni 2021 09:57

Ada yang janggal dari kematian Wakil Bupati (Wabup) Sangihe, Sulawesi Utara, Helmud Hontong. Sejumlah pihak menyamakan kematian pria yang vokal menolak tambang emas itu dengan kasus aktivis Munir yang diracun di dalam pesawat ke Amsterdam.

Orang nomor 2 Sangihe, Helmud Hontong tewas dalam pesawat Lion Air JT740. Ia kala itu menempati Seat 25E dan ditemani oleh Harmen Kontu, ajudan yang duduk di seat 25F. Kematiannya menghadirkan tanda tanya, mengingat keterangan ajudannya yang menyebut, Helmud sudah menunjukkan tanda-tanda aneh. Ia minta digosokkan minyak kayu putih ke bagian belakang dan lehernya. Namun, tak lama diolesi, ia diam bersandar. Ada darah merah mengucur dari mulut dan hidungnya.

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menilai ada yang janggal pada kematian tersebut, sehingga perlu dilakukan penyelidikan pihak kepolisian. Komnas HAM mendorong hal serupa untuk meredam spekulasi publik.

“Komnas HAM mendorong ada proses penyelidikan polisi supaya semuanya jelas sehingga tidak timbul spekulasi publik,” kata komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara saat dihubungi Detik, Sabtu (12/6. Beka menilai penting bagi aparat penegak hukum agar segera menyelidiki kejadian ini. Selain itu, dengan turunnya aparat penegak hukum, lanjutnya, publik juga bisa ikut mengawal proses penyelidikan.

Jatam menilai perlu ada autopsi untuk membuat terang penyebab kematian Wabup Sangihe. Komnas HAM memandang polisi tentu akan memiliki metode penyelidikan tersendiri dalam mengungkap kasus ini.

“Saya kira polisi memiliki metode dan strategi penyelidikan sendiri terkait situasi yang ada,” ungkap Beka pada sumber serupa.

Sementara itu, Koordinator Nasional Jatam Merah Johansyah Ismail mendorong kepolisian melakukan penyelidikan terkait kematian Helmut Hontong. Merah menilai kematian yang mendadak Helmut ini mengagetkan dan misterius. Dia mengaitkan kematian Helmut dengan sikap penolakannya terhadap tambang di Sangihe.

“Ini mengagetkan. Kedua, misterius dan agak janggal kematiannya. Kenapa seperti itu? Karena dia ini kan menjadi sorotan, high profile karena dia ini kepala daerah yang menolak tambang juga. Bahkan dia juga mengirim surat ke ESDM. Suratnya juga sudah beredar,” kata Merah saat dihubungi, Jumat (11/6), dilansir dari DW.

“Ini janggal karena dia sehat-sehat saja, tapi tiba-tiba mendadak kolaps,” lanjutnya. Merah mengatakan Helmut adalah sosok yang high profile. Karena itu, menurutnya, penyelidikan atas kematian Helmut harus dilakukan.

Kepergian Helmud Hontong meninggalkan tanda tanya dan sebagian netizen mendadak menyinggung kasus aktivis HAM, Munir. Seperti yang diketahui Munir meninggal saat dalam perjalanan pesawat dari Jakarta menuju Amsterdam, 7 September 2004.

” Kok jadi ingat Munir ya,” kata netizen.

” YaAllah jiwa suudzonku meronta-ronta:’), semoga ditempatkan disisi terbaikNya pak, aamiin,” sahut lainnya.

” Semoga tdk terjadi tragedi Munir jilid II,” kata seorang netizen, dinukil dari Dream.

Semasa hidupnya, Munir telah banyak berjuang menegakkan keadilan dan bersuara dengan ‘lantang’. Dia juga memperjuangkan orang-orang hilang yang diculik Tim Mawar dari Kopassus pada masa itu.


Berita Lainnya :


Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar