www.zejournal.mobi
Senin, 17 Juni 2024

Sibuk Bela Uighur, Jemaah Umroh di Tanah Air Ditipu Miliaran Rupiah, PA 212 Bungkam?

Penulis : Fery Padli | Editor : Indie | Selasa, 31 Desember 2019 13:50

Masih ingat kasus penelantaran puluhan jemaah umroh asal Gorontalo di bandara Soekarno-Hatta yang sempat bikin heboh netizen +62 pada pertengahan November 2019 lalu?

Kasus itu akhirnya dilaporkan ke kepolisian.

Dan kini, Polda Gorontalo sudah menetapkan satu orang tersangka, yakni berinisial NMR.

Pertanyaannya, bagaimana perjalanan kasus NMR ini?

Berderasarkan penjelasan Kabid Humas Polda Gorontalo, AKBP Wahyu Tri Cahyono, NMR ditetapkan sebagai tersangka karena terbukti melakukan penipuan dan penggelapan dalam penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah yang menyebabkan beberapa jemaah terlantar di bandara Soekarno-Hatta.

Berikut kronologis kejadiannya.

Pada April 2019 lalu, hingga Oktober 2019, NMR ini yang mengatasnamakan perusahaan biro perjalanan Muhsinin dan mengaku sebagai si empunya biro perjalanan umrah Muthmainnah merekrut puluhan calon jemaah umroh.

Uniknya, yang mendaftar sama dia pun tidak hanya berasal dari Gorontalo saja, tapi ada juga yang berasal dari Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.

Bahkan, ada juga yang berasal dari DKI Jakarta.

Kesemua calon jemaah umrah tersebut dijanjikan akan diberangkatkan pada Oktober 2019 lalu.

Sampai pada Oktober 2019, terdapat 60 jemaah yang siap untuk berangkat ke tanah suci dan telah mengumpulkan dananya untuk biaya perjalanan umroh tersebut.

Namun, karena berbagai alasan, NMR menunda keberangkatan orang-orang yang berhasil direkrutnya tersebut.

Hingga pada 14 November 2019, mereka diberangkatkan ke Jakarta.

Setelah tiba di ibukota negara, barulah ke 60 orang itu tersadarkan diri bahwa mereka yang sudah bayar ongkos perjalanan ternyata tidak bisa naik pesawat menemui Ka’ba.

Hal ini disebabkan oleh NMR sudah dipecat sebagai agen travel Muhsinin sejak Juni 2019 silam.

Lantas, apa yang dilakukan oleh NMR agar kedoknya tersebut tidak diketahui oleh banyak pihak?

Ia coba menjalin kerjasama dengan biro perjalanan umroh yang berasal dari Surabaya.

Karena tidak ada perjanjian tertulis antara NMR dan biro perjalanan umrah di Surabaya tersebut dan NMR belum membayar biaya sebesar Rp 1.596.000.003

Saat itu, NMR baru membayar sebesar Rp 125 juta untuk memberangkatkan 60 orang tersebut.

Nah, disamping memungut biaya perjalanan, do'i juga memungut biaya lain dari jemaah umroh tersebut, yakni biaya penginapan di Jakarta, pengurusan visa dan penukaran mata uang rupiah menjadi mata uang Riyal Arab Saudi.

Sudah bayar, dimintai uang tambahan pula, tapi tidak kunjung diberangkatkan, apes banget.

Siapa coba yang mau diperlakukan seperti itu?

Tidak menunggu waktu lama, mereka pun melapor ke polisi.

Usai ditemukan barang bukti yang mengarah kepada tindak pidana, polisi pun akhirnya menangkap NMR.

Pertanyaannya, apakah para jemaah umrah yang sudah dikadalin oleh buaya berbaju agen travel umrah tersebut mendapat pembelaan dari PA 212 dan Front Pembela Islam (FPI)?

Ternyata tidak! Tidak semua umat Islam yang dibela oleh kelompok yang didirikan oleh Rizieq tersebut.

Buktinya, di tanah air jemaah umroh ditipu miliaran rupiah, FPI & PA 212 justru sibuk membela muslim Uighur yang berada di Xinjiang nan jauh di sana.

Baru-baru ini, PA 212 dan gerombolannya memadati jalan di depan kantor Kedubes China, di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, (27/12).

Di lokasi tersebut, mereka menggelar aksi dengan membawa berbagai atribut seperti bendera, spanduk dan ikat kepala yang bertuliskan “Save Uighur”.

Dalam orasinya, eks gubernur KW DKI, Fahrurrozi menuntut perwakilannya diterima oleh pihak Kedubes China.

"Yang dilakukan oleh pemerintah China, kami tidak rela. Kami semua ingin Duta Besar China menerima delegasi perwakilan massa aksi," ujarnya di hadapan para Kadrun.

Fahrul pun mengumpamakan penderitaan yang dialami oleh umat muslim Uighur di Xinjiang, China seperti tubuh yang terluka.

"Kita seperti satu tubuh di mana saja. Kalau ada yang tersakiti, dilukai kita juga merasa dilukai," lanjut laskar FPI senior itu.

Ia pun menuding, barang siapa yang tidak peduli terhadap umat Islam lain maka ia bukan orang Islam yang sesungguhnya.

"China harus hentikan aksi kepada Uighur. Saudara sekalian barang siapa tidak peduli umat Islam lain, kalau tidak peduli maka itu bukan orang Islam," sambungnya dengan nada berapi-api.


Berita Lainnya :

Semua permasalahan yang terjadi di luar negeri selalu dihubung-hubungkan dengan agama dan dibela pakai toa. Etnis rohingya dibela. Tragedi Palestina mereka bela. Begitupun dengan etnis Uighur mereka bela.

Tapi, ketika umat muslim di tanah air mengalami masalah. Ada yang ditipu agen umrah hingga miliaran rupiah, ada yang ditipu pakek kebun kurma dan ditipu arisan non riba, kok kalian diam saja?

Pertanyaannya, ada apa?

Sumber :

https://www.republika.co.id/berita/internasional/asia/18/12/20/pk12kt428-cina-melindungi-hakhak-kebebasan-beragama

https://www.suara.com/news/2019/12/27/153009/bela-uighur-massa-pa-212-di-kedubes-china-kami-tidak-rela


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar