www.zejournal.mobi
Jumat, 19 April 2024

Sopir Kuat Ma'ruf Berkecerdasan Rendah, Tapi Bukan Pembohong

Penulis : Oca - Publica News | Editor : Anty | Jumat, 23 Desember 2022 11:26

Jakarta - Sidang lanjutan kasus dugaan pembunuhan Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (21/12), diselingi gelak tawa. Hal ini bermula ketika terdakwa sopir Kuat Ma'ruf bertanya pada saksi ahli psikologi forensik Reni Kusumowardhani.

Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso meminta Reni membeberkan hasil tes psikologi para terdakwa, apakah keterangan mereka benar semua, salah semua, atau tidak tahu.

Reni kemudian membacakan hasil asesmen Kuat Ma'ruf, yang kecerdasannya di bawah rata-rata. Demikian pula dengan asisten rumah tangga keluarga Ferdy Sambo-Putri Candrawathi, Susi.

Mendengar penjelasan Reni, Kuat menyatakan ikhlas. "Saya mau bertanya sama Ibu Psikologi. Mohon maaf, Ibu, kalau Ibu menyimpulkan saya di bawah rata-rata, saya ikhlas, Ibu," kata Kuat. Pernyataan itu langsung disambut tawa pengunjung sidang.

Ia lalu bertanya apakah kecerdasan di bawah rata-rata sama dengan pembohong? "Yang saya tanyakan saya ini tipe orang pembohong, apa yang tidak jujur, apa bagaimana?" ujarnya.

Mendengar pertanyaan tersebut, Reni pun tertawa. Kuat menanyakan hal itu karena ia merasa akhir-akhir ini disebut pembohong. Kuat sakit hati.

Reni menjelaskan Kuat Ma'ruf lebih lambat dalam memahami informasi dan menyesuaikkan diri dari tuntutan lingkungan. Kuat, ia menambahkan, memahami keadaan sekitar melalui nilai-nilai moral yang dia yakini dan melalui kebiasaan.

"Jadi ini pemahaman moralnya baik. Jadi pada bapak Kuat Ma'ruf ini tidak mudah disugesti, kepatuhannya tinggi, tetapi tidak mudah disugesti, dan dari hasil tes tidak didapatkan kepura-puraan," Reni menjelaskan.

Kuat berterima kasih atas penjelasan psikolog dari Asosiasi Psikologi Forensik (Apfisor) tersebut. Ia lalu kembali bertanya, apakah betul kepribadian aslinya adalah seorang yang jujur.

"Kami tidak bilang bohong ya, Pak, tidak ada indikasi manipulatif," jawab Reni.

Sidang hari ini mengadili lima terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Yosua. Mereka adalah Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf, Bripka Ricky Rizal, dan Bharada Richard Eliezer.


Berita Lainnya :


Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar