www.zejournal.mobi
Kamis, 25 April 2024

Kwik Diabaikan Makanya Lompat Pagar? Berikut Alasan Jokowi yang Mungkin Tak Tahu Beliau

Penulis : Rianto Simorangkir | Editor : Indie | Rabu, 19 September 2018 14:22

Ketika seorang melompat pagar alias berpindah dari suatu komunitas atau suatu partai ke partai yang lain, hendaknya selalu mendasarkan kepada nilai-nilai etika atau kepantasan mengapa memberikan dukungan ke pihak seberang. Sementara kita ternyata masih terlibat di dalamnya.

Sudah banyak sih kita melihat bagaimana aksi para tokoh politik kita, entah memang dia murni berasal dari kalangan akademisi, ataupun profesional ataupun juga mungkin tokoh masyarakat, yang akhirnya berpindah. Dan itu terjadi banyak kepada partai Demokrat.

Sebut saja Tuan Guru Bajang (TGB), Gubernur Papua,Lukas Enembe, Mantan Wagub Jawa Barat, Deddy Mizwar. Alasan kepindahan mereka dari partai sebelumnya, dominan karena kurang puas dengan sikap yang diambil pusat. Bertentangan dengan prinsip ataupun mungkin dengan visinya mereka.

Gak bisa menampik juga, mengapa Demokrat akhirnya ditinggal beberapa kadernya. Pasalnya juga ketika mereka baru terkenal dan mapan saja, tidak sedikit partai lain sangat melirik kebesaran dari partai ini. Tapi ketika di pileg dan pilpres periode lalu di tahun 2014 , maupun di periode mendatang 2019 ini, pesona Demokrat akhirnya tergerus, diikuti juga oleh banyaknya kader yang mulai hengkang untuk mengalihkan dukungan kepada orang yang bukan dipilih oleh pusat mereka.

Kali ini Kwik Kian Gie, meskipun sudah ada kabar-kabarnya tentang beralihnya dukungan politik beliau, dan sekarang keputusan tersebut resmi diambil. Dimana seperti yang dilansir oleh kompas.com (18/9/2018), Kwik Kian Gie yang didampingi oleh Prabowo dan Sandiaga Uno, yang bertempat di kediaman pribadi Prabowo sendiri, akhirnya menyatakan bahwa dia sudah bulat menjadi tim penasehat ekonomi-nya Prabowo-Sandiaga.

Tampak alasan yang diberikan oleh Kwik Kian Gie, seakan-akan menyatakan bahwa Jokowi sudah mengabaikannya selama ini.Pemikirannya yang tertuang di dalam bukunya, tentang konsep ekonomi yang seharusnya dikerjakan oleh seorang presiden kala itu, sama sekali tidak dilirik oleh Jokowi. Padahal beliau ketemunya sama Jokowi, hanya sekali, ketika Jokowi kala itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI.

Buku hasil pemikirannya selesai di tahun 2014. Tapi adakah beliau mencoba memberikan hasil pemikirannya tersebut dan mencoba menjumpai kembali Jokowi? Kemudian ketika jika memang pemikiran tentang sistem ekonomi yang beliau sususn adalah yang terbaik, masak Jokowi tidak mencoba untuk membaca bagaimana maksud seorang Kwik Kian Gie. Sebab bisa dipastikan banyak pembisik di samping Jokowi yang tentu akan mengatakan, bahwa ini loh Pak, hasil pemikiran ekonomi dari anak bangsa.

Lagipula beliaukan masihnya orang pemerintahan, tentu ada akses langsung jika memang ingin bertemu seorang Jokowi. Tanpa harus menempuh jalur birokrasi yang rumit seperti orang kebanyakan.

Kemudian apakah ini menguntungkan Prabowo? Secara sekilas bisa dipastikan ia. Artinya jika apapun itu tentang kebijakan ekonomi yang beliau susun nantinya, tentunya dengan keberadaan Kwik Kian Gie, kebijakan tersebut bisa dipastikan akan langsung valid, tanpa adanya keraguan dari khalayak umum.


Berita Lainnya :

Pasti ada kemungkinannya ketika pemikiran besar seorang Kwik Kian Gie akhirnya seperti terabaikan sesuai dengan pernyataannya. Sehingga ketika pikiran tersebut tidak bisa disalurkan kemudian mencari orang atau pemimpin yang lain yang bisa menerima ide tersebut. Dan akhirnya ketemu dengan sosok yang satu ini,yakni Prabowo.

Salah satunya bisa dipastikan karena ada orang yang tentu lebih baik pemikiran dan idenya. Pemikiran dan ide ekonomi yang jauh lebih mumpuni untuk bisa mengatasi persoalan ekonomi Indonesia kedepannya.

Sedangkan pemikiran Kwik Kian Gie, yang memang punya pengalaman akan krisis ekonomi, tapi beliau pun tidak berhasil mencegah dampak-dampak dari gejala itu? Kalau memang beliau hebat dibidangnya,mengapa tidak bisa memprediksi tentang krisis 1998, krisis yang sama juga di tahun 2008?

Seharusnya orang yang hebat itu, khususnya pakar di dalam bidang ekonomi, sebelum krisis itu terjadi, seharusnya sudah punya ancang-ancang untuk bisa mengatasi, bahkan menghindarkan kita jauh lebih terpuruk lagi.

Artinya dengan hal ini, Kwik Kian Gie memang punya pengalaman pahit di bidang ekonomi Indonesia, tapi tidak punya solusi untuk perbaikan kedepannya. Lagipula dengan temuan yang bersumber kepada data lama, untuk menghadapi tantangan baru, ternyata sudah jauh lebih mumpuni ditemukan oleh orang-orang yang ada di sekeliling Jokowi sekarang ini.

Jadi maafkan jika Bapak Jokowi seperti tampaknya mengabaikan Anda Pak Gie. Anda memang hebat, dan memang lebih dibutuhkan oleh Prabowo saat ini. Tapi maaf untuk pemikiran perbaikan ekonomi saat ini, sudah ada pada orang-orang hebat yang dimiliki oleh Jokowi saat ini.


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar